cara menghadapi anak durhaka
da beberapa hal yang harus dilakukan orang
tua dalam menghadapi anak durhaka. Pertama, introspeksi diri dengan
melihat ke kurangan dan kesalahan dalam mendidik dan menjadi teladan
bagi anak-anak karena anak adalah peniru orang tua. Kedua, mendiagnosis
sebab kedurhakaan jika sebelumnya anak itu taat beribadah, tiba-tiba
berubah kemungkinan disebabkan oleh salah pergaulan.
Bisa juga
karena dia terjerumus aliran sempalan yang mengatasnamakan Islam.
Ketiga, melakukan pendekatan dan jangan menjauhinya agar anak dapat
merasakan kebaikan orang tua yang sudah tertutup oleh emosi sesaatnya.
Berikut beberapa nasihat dari Allah dan Rasul-Nya untuk anak yang
durhaka. Anak harus diingatkan tentang siapa dirinya dan bagaimana
proses kehadirannya di dunia ini.
Siapa pun dia saat ini, tak
akan ada tanpa perantaan kasih sayang orang tuanya. “Dan, Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu.” (QS Luqman [31]: 14).
Allah mewajibkan kepada
setiap anak untuk tetap mengasihi dan menyayangi kedua orang ibu
bapaknya, bahkan diperintahkan selalu mendoakan untuk kebaikan
keduanya. Tidak ada alasan bagi anak sedikit pun untuk berlaku kasar
kepada dua orang ibu bapaknya.
Allah berfirman, “Dan Tuhanmu
telah m merintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pa da ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur
lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kamu menga takan
kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan, rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil.’” (QS al-Isra` [17]: 23-24).
Berikut beberapa nasihat Rasulullah. Diriwayatkan dari Abdullah bin
Mas’ud, ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, ‘Amal apakah yang
paling dicintai Allah.’ Beliau ber sabda, ‘Shalat pada waktunya.’ Aku
bertanya lagi, ‘Lalu, apalagi?’ Rasul bersabda, ‘Berbuat baik kepada
orang tua.’ Lalu, aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa ya Rasulullah?’ Rasul
bersabda, ‘Jihad di jalan Allah.’” (HR Bukhari dan Muslim).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah bersabda,
‘Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.’ Ada yang ber
tanya, ‘Siapa, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘(Sungguh hina)
seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah
satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk
surga.’” (HR Muslim).
“Rida Allah ada di dalam rida kedua orang tua dan murka Allah ada di dalam murka kedua orang tua.” (HR Tirmizi).
“Semua dosa itu akan Allah tunda hukumannya menurut kehendak-Nya sampai
hari kiamat nanti, kecuali hukuman terhadap perbuatan zina dan durhaka
kepada kedua orang tua atau memutuskan silaturahim, sesungguhnya Allah
akan memperlihatkan kepada pelakunya di dunia sebelum datang
kematian.” (HR Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad).
Wallahu a’lam bish shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar