Jumat, 05 Oktober 2012

psikologi ekspirimen






psikologi ekspirimen











Metode eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif, dan memiliki ciri khas tersendiri terutama dengan adanya kelompok kontrol. Dalam bidang sains, penelitian-penelitian dapat menggunakan desain eksperimen karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu dapat dikontrol secara ketat. Sehingga dalam metode ini, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruhnya terhadap variabel terikat. Manipulasi variabel bebas inilah yang merupakan salah satu karakteristik yang membedakan penelitian eksperimental dari penelitian-penelitian lain.
Wiersma (1991) dalam Emzir (2009) mendefinisikan eksperimen sebagai suatu situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel bebas, yang disebut sebagai variabel eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti.
Arikunto (2006) mendefinisikan eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.
 
A. Pengertian Metode Penelitian Eksperimen
Metode penelitian ekperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif yang memiliki cirri khas tersendiri, terutama dengan adanya kelompok control. Menurut Yatim Rianto (1996:28 – 40), penelitia eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti dalam melakukan kontro terhadap kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaa terhaddap kelompok eksperimen, kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan – perlakuan tertentu dengan kondisi – kondisi yang dapat di control. Menurut Fraenkel & Wallen (1993), penelitian eksperimen adalah penelitian yang menginginkan kepastian untuk memperoleh informasi tentang variabel mana yang menyebabkan sesuatu terjadi dan variabel yang memperoleh akibat dari terjadinya perubahan dalam suatu kondisi eksperimen.
Selain hal tersebut diatas eksperimen menurut Emmory “Eksperimen merupakan bentuk khusus investigasi yang diguanakan untuk menentukan variable – variable apa sajakah serta bagaimana bentuk hubungan antara satu dengan lainnya”. Menurut konsep klasik eksperimen untuk menentukan hubugan diantara independen variable dengan dependen variable.
Jadi, dengan kata lain, suatu penelitian eksperimen pada prinsipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship). Penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan sesuatu jika dilakukan pada kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apa yang akan terjadi?. Disamping itu, penelitian eksperimen dilakukan oleh peneliti dengan tujuan mengatur situasi dimana pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau variabel terikat dapat diidentifikasi.
Konsep metode eksperimen dimulai dengan pengertian yang sederhana misalnya tentang pertanyaan yang berkaitan dengan bagaimanakah hubungan satu atau lebih variabel dalam suatu kondisi tertentu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, seorang peneliti pada umumnya akan mengembangkan satu atau lebih hipotesis yang menyatakan hubungan yang diharapkan, membuat desain penelitian, mencari dan mengorganisasi data untuk kemudian menganalisis dan akhirnya memperoleh jawaban hipotesis di atas. Sebagai contoh misalnya, untuk mendapatkan pengaruh antara dua metode mengajar pada mata kuliah metodologi penelitian sebagai fungsi besarnya jumlah siswa dalam kelas (besar dan kecil), dan tingkat intelegensi mahasiswa (tinggi, rata dan rendah), kemudian pada akhir penelitian diukur hasil pencapaian belajar dengan tes hasil belajar.
Di bidang pendidikan, penelitian eksperimen dapat dibedakan menjadi dua macam bentuk, yaitu penelitian di dalam laboratorium dan penelitian di luar laboratorium. Penelitian di laboratorium, dilaksanakan peneliti di dalam ruangan tertutup atau dalam kondisi tertentu untuk meningatkan intensitas yang lebih teliti terhadap variabel yang diteliti. Sedangkan penelitian di luar laboratorium yang juga disebut penelitian lapangan, biasanya dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan hasil penelitian yang mendekati dengan lingkungan nyata, misalnya masyarakat.
Dalam penelitian eksperimen lapangan pada umumnya dapat berupa kegiatan kelas, sekolah, kegiatan praktek di bengkel, atau pertemuan sekolah lainnya diambil secara alami. Sejalan dengan subyek yang diteliti adalah anak atau seorang manusia, di bidang pendidikan dari kedua macam bentuk penelitian eksperimen tersebut penelitian di luar laboratorium adalah bentuk penelitian eksperimen tersebut penelitian di luar laboratorium adalah bentuk penelitian yang paling banyak di lakukan, karena mempunyai beberapa keunggulan seperti:
1. Variabel eksperimen dapat lebih kuat di lapangan dibandingkan penelitian di laboratorium.
2. Lebih mudah dalam memberikan perlakuan.
3. Dapat dilakukan proses eksperimen dengan setting yang mendekati keadaan sebenarnya.
4. Hasil eksperimen lebih actual dengan permasalahan yang dihadapi oleh para pendidik
Walaupun demikian, eksperimen di laboratorium juga memililki keunggulan yang utama adalah bahwa penelitian eksperimen di laboratorium lebih cocok untuk problem yang berkaitan dengan misi pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pendidikan.
Di bidang pendidikan, ada dua alasan mengapa penelitian eksperimen cocok dilakukan. Pertama, metode pengajaran yang lebih tepat di-setting secara alami dan dikomparasikan di dalam keadaan yang tidak bias. Kedua, penelitian dasar (fundamental research) dengan tujuan menurunkan prinsip-prinsip umum teoritis ke dalam ilmu terapan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh para penyelenggara sekolah.
Penelitian eksperimen memiliki beberapa karakteristik seperti diungkapkan oleh Ary (1985) bahwa penelitian eksperimen mempunyai 3 karakteristik penting yaitu :
1. Variabel bebas yang di manipulasi.
2. Variable lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan.
3. Efek atau pengaruh manipulasi variable bebas dan variable terikat diamati secara langsung oleh peneliti

A.Karakteristik Penelitia
 Ada tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian eksperimental:
1.Manipulasi, dimana peneliti menjadikan salah satu dari sekian variabel bebas untuk menjadi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti, sehingga variabel lain dipakai sebagai pembanding yang bisa membedakan antara yang memperoleh perlakuan/manipulasi dengan yang tidak memperoleh perlakuan/manipulasi.
2.Pengendalian, dimana peneliti menginginkan variabel yang diukur itu mengalami kesamaan sesuai dengan keinginan peneliti dengan menambahkan faktor lain ke dalam variabel atau membuang faktor lain yang tidak diinginkan peneliti dari variabel.
3.Pengamatan, dimana peneliti melakukan suatu kegiatan mengamati untuk mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang telah dilakukannya terhadap variabel lain (terikat) dalam penelitian eksperimental yang dilakukannya
 

B. Proses Penelitian Eksperimen
Langkah penelitian eksperimen pada prinsipnya sama dengan jenis penelitian lainnya. Yang secara eksplisit dapat dilihat sebagai berikut :
1. Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
2. Mengidentifikasi permasalahan.
3. Melakukan studi literatur dari beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel.
4. Membuat rencana penelitian yang di dalamnya mencakup kegiatan: Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen; Menentukan cara untuk mengontrol mereka; Memilih desain riset yang tepatl; Menentukan populasi, memilih sampel yang mewakili dan memilih (assign) sejumlah subjek penelitian; Membagi subjek ke dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen; Membuat instrumen yang sesuai, memvalidasi instrumen dan melakukan pilot study agar memperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan; dan Mengidentifikasi prosedur pengupulan data, dan menentukan hipotesis.
5. Melakukan eksperimen
6. Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen
7. Mengorganisasi dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan.
8. Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang relevan.
Pada kondisi yang sama (Gay, 1982:201) dalam penelitian eksperimen menekankan perlu adanya langkah-langkah yang penting seperti berikut :
1. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
2. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3. Pembuatan atau pengembangan instrumen.
4. Pemilihan desain penelitian.
5. Eksekusi prosedur.
6. Melakukan analisis data.
7. Memformulasikan kesimpulan
Dalam penelitian eksperimen peneliti diharuskan menyusun variable – variable minimal satu hipotesis yang menyatakan harapan hubungan sebab akibat di antara variable – variable yang terjadi.

C. Bentuk Desain Eksperimen
Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat diguanakan dalam penelitian bisnis, seperti pada gambar di bawah ini :
1. Pre – Experimental Designs (Nondesigns)
Desain ini belum merupakan experiment yang sungguh – sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variable dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variable dependen itu bukan semata – mata dipengaruhi oleh variable independen. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya variable control dan sample tidak dipilih secara acak.
Beberapa macam bentuk Pre – Eksperimental Designs :
a. One – Shot Case Study
Paradigma dalam penelitian ini bahwa terdapat suatu kelompok yang diberi treatment/ perlakuan, dan selanjutnya di observasi hasilnya.(Treatment adalah sebagai variable independen, dan hasil sebagai variable dependen.
Dapat digambarkan sbb :
X = Treatment yang diberikan (independen)
O = Observasi (dependen)

b. One – Group Pretest – Posttest Design
Dalam desain ini terdapat pretest sebelum diberikan treatment atau perlakuan. Dengan demikian hasil treatment akan dapat diketahui dengan lebih akurat, karena dapat membandingkan antara sebelum diberi perlakuan dengan sesudah.
Dapat digambarkan sbb :


O1 = Nilai Pretest
O2 = Nilai Posttest
Contoh : Pengaruh Seminar terhadap prestasi kerja guru = (O1 – O2)
c. Intact – Group Comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, lalu di bagi dua dimana setengah kelompok untuk eksperimen (yangdiberi pelakuan) dan setengah untuk kelompok lagi untuk control (yang tidak diberi perlakuan). Jika digambarkan sebagai berikut :
O1 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan.
O2 = Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan

2. True Experimental Design
Merupakan eksperimen yang betul – betul, karena peneliti dapat mengontrol semua variable luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal dapat menjadi tinggi. Cirri penelitian ini adalah adanya kelompok control dan sample dipilih secara random.
Dalam true eksperimental design ini akan di jelaskan dua bentuk design yaitu :
a. Posttest – Only Control Design
Dalam model rancangan ini, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dibentuk dengan prosedur random, sehingga keduanya dapat dianggap setara. Selanjutnya kelompok eksperimen diberikan perlakuan. Setelah perlakuan telah diberikan dalam jangka waktu tertentu, maka setelah itu dilakukan pengukuran variabel terikat pada kedua kelompok tersebut, dan hasilnya dibandingkan perbedaannya. Desainnya adalah sebagai berikut :

(O1 : O2)

Maksud dari desain tersebut ialah ada dua kelompok yang dipilih secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan sedang kelompok dua tidak. Kelompok pertama diberi perlakuan oleh peneliti kemudian dilakukan pengukuran; sedang kelompok kedua yang digunakan sebagai kelompok pengontrol tidak diberi perlakukan tetapi hanya dilakukan pengukuran saja.

b. Pretest – Posttest Control Group Design
yaitu suatu rancangan penelitian yang menggunakan dua kelompok subjek. Dua kelompok subjek tes tersebut diberi nama kelompok kontrol dan eksperimen.
Kelompok eksperimen diberi perlakuan, sementara itu kelompok kontrol tidak. Sebelum dan sesudah pemberian perlakuan kedua kelompok tersebut diukur variabelnya. Desain ini merupakan pengembangan desain di atas. Perbedaannya terletak pada baik kelompok pertama dan kelompok pengontrol dilakukan pengukuran didepan (pre-test). Desainnya adalah sebagai berikut :

Pengaruh perlakuannya adalah (O2 – O1) – (O4 – O3)

3. Factorial Design
Design ini merupakan modifikasi dari design true esperimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variable moderator yang mempengaruhi perlakuan (variable independen) terhadap hasil (variable dependen).
Pada design ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing – masing diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik, bila setiap kelompok nilai pretesnya sama. Jadi O1 = O3 = O5 = O7. Dalam hal ini variable moderatornya adalah Y1 dan Y2

4. Quasi Experimental Design
Design ini merupakan pengembangan dari true experimental design.design ini mempunyai kelompok control, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable – variable luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Design ini dugunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok control yang digunakan untuk penelitian.
Berikut ini dua bentuk desain quasai eksperimen :
a. Time Series Design
Dalam penelitian ini kelompok yang digunakan penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan kelompok diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretesnya berbeda – beda maka keleompok tersebut labil, dan tidak konsisten. Setelah kesetabilan keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatgment. Desain ini hanya menggunakan satu kelompok saja sehingga tidak memrlukan adanya kelompok control.
 
 
sumber:
 

Furchan Arief, Pengantar Penelitian Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional, 1982.
Laurence W Neuman, Social Research Methods, Qualitative and Quantitative Approache. Allyn & Bacon, USA 2000

Rakim, Desain Penelitian. [Online], Tersedia : http://rakim.blogspot.com. [19 Mei 2010]

Sugiyono, Metode penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2009.

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta, 2009

Wahidi. Jadilah Guru yang Baik. [Online], Tersedia; http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/ category/ makalah – perencanaan – pembelajaran. [03 Januari 2010]. 

 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar