REMAJA DAN PACARAN
BAB
II
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masa remaja
adalah masa yang indah.Banyak hal yang terjadi pada masa transisi remaja dari masa kanak-kanak menuju
dewasa.Satu proses masa yang semua anak manusia telah, sedang dan akan teradi dalam sebuah proses tumbuh
kembang remaja.Dunia remaja memang unik,sejuta peristiwa terjadi dan sering
diciptakan dengan ide-ide cemerlang dan positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal
negatif yang terjadi. Salah satu hal yangmenarik dan terjadi dalam dunia remaja
adalah trend pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga
orang dewasa gemar melakukannya. Bahkan ada rumor yang menarik, bahwasanya bila ada remaja yang belum punya
pacar berarti belum mempunyai identitas diriyang lengkap.Memang tidak
dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan remaja.
Dan kalaupun dicari satu definisi tersendiri pacaran maka akan sulit. Sebagian
ada yang mendifinisikan pacaran adalah ajang
dari untuk mendapatkan kepuasan libido seksual, atau pacaran hanya sebagai label ”saya punya pacar
dan dapat mendongkrak percaya diri”. Ataukah pacaran adalah suatu hal yang
penting karena dengan pacaran kita punya seseorang yang bisa membantu kita dalam mengatasi persoalan hidup dan
untuk definisi pacaran tentu akan ada banyak yang lainnya.
B.
Rumusan Masalah
Adapun yang dibahas dalam makalah ini
adalah:
1. Apa
pengertian remaja?
2. Apa
saja ciri-ciri remaja?
3. Apa
saja kebutuhan seorang remaja?
4. Pengertian
pacaran?
5. Hubungan
antara masa remaja dan pacaran?
6. Bagaimana
tahapan pacaran?
7. Apa
alasan seorang remaja berpacaran?
8. Adakah
manfaat dari pacaran?
9. Pacaran
itu perlu tidak??
10.
Bagaimana pacaran yang sehat dan
betanggungjawab?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
Ø Memberikan penjelasan kepada pembaca
tentang dunia remaja saat ini
Ø Memberikan informasi kepada pembaca
tentang bagaimana pacaran yang sehat
D.
Manfaat
Ø Bisa mengetahui bagaimana tantangan
bagi remaja saat ini
Ø Bisa menjelaskan kepada para remaja
bagaimana pacaran yang sehat
E. Metodologi
Penelitian
Penelitian yang Kami lakukan dengan menggunakan metode
wawancar langsung kepada responden.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Remaja
Menurut
Hurlock(1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun.
Menurut
Monks,dkk (2000), remaja adalah mereka yang berusia 12-21 tahun.
Menurut
Stanley Hall (dala Santrock 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun.,masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and
stress).
Menurut Erickson masa remaja adalah
masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa
kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat
yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak
sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. (Darajat
Zakiah, Remaja harapan dan tantangan:
Hal inilah yang membawa para pakar pendidikan dan
psikologi condong untuk menamakan tahap-tahap peralihan tersebut dalam kelompok
tersendiri, yaitu remaja yang merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak, serta
persiapan untuk memasuki masa dewasa. Biasanya remaja belum dianggap sebagai
anggota masyarakat yang perlu didengar dan dipertimbangkan pendapatnya serta
dianggap bertanggung jawab atas dirinya. Terlebih dahulu mereka perlu menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kapasitas tertentu, serta mempunyai
kemantapan emosi, sosial dan kepribadian. Dalam pandangan Islam seorang manusia
bila telah akhil baligh, maka telah bertanggung jawab atas setiap perbuatannya.
Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala dan apabila melakukan perbuatan tidak
baik akan berdosa. Masa remaja merupakan masa dimana timbulnya berbagai
kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih
jelas dan daya fakir menjadi matang. Namun masa remaja penuh dengan berbagai
perasaan yang tidak menentu, cemas dan bimbang, dimana berkecambuk harapan dan
tantangan, kesenangan dan kesengsaraan, semuanya harus dilalui dengan
perjuangan yang berat, menuju hari depan dan dewasa yang matang.
Secara
psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintelegensi dengan
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat
orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama,
sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa)
mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber.
Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok.
Transformasi intelektual yang khas
dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam
hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum
dari periode perkembangan ini.
Fase remaja merupakan perkembangan individu yang sangat
penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga
mampu bereproduksi. Menurut Konpka (Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi (a)
remaja awal: 12-15 tahun; (b) remaja madya: 15-18 tahun; (c) remaja akhir:
19-22 tahun. Sementara Salzman mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa
perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua ke arah
kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian
terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
Dalam budaya Amerika, periode remaja ini dipandang sebagai “Strom dan Stress”, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan teralineasi (tersisihkan) dari kehidupan sosial budaya orang dewasa (Lustin Pikunas, 1976).
Dalam budaya Amerika, periode remaja ini dipandang sebagai “Strom dan Stress”, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan teralineasi (tersisihkan) dari kehidupan sosial budaya orang dewasa (Lustin Pikunas, 1976).
1. Ciri-Ciri Masa Remaja
Ciri-ciri masa remaja adalah:
Ø Masa remaja sebagai periode
peralihan, yaitu peralihan dari masa kanak-kanak ke peralihan masa dewasa.
Ø Masa remaja sebagai periode
perubahan.
Ø Masa remaja sebagai usia bermasalah.
Ø Masa remaja sebagai masa mencari identitas.
Ø Masa remaja sebagai usia yang
menimbulkan ketakutan, karena masalah penyesuaian diri dengan situasi dirinya
yang baru, karena setiap perubahan membutuhkan penyesuaian diri.
Ø Masa remaja sebagai ambang masa
dewasa.
Ciri-ciri kejiwaan remaja, tidak
stabil, keadaan emosinya goncang, mudah condong kepada ekstrim, sering
terdorong, bersemangat, peka, mudah tersinggung, dan perhatiannya terpusat pada
dirinya.
2. kebutuhan
remaja
a. Berikut
yang termasuk kedalam kebutuhan remaja :
Kebutuhan akan pengendalian diri
Kebutuhan akan pengendalian diri
b. Kebutuhan
akan kebebasan
c. Kebutuhan
akan rasa kekeluargaan
d. Kebutuhan
akan penerimaan social
e. Kebutuhan
akan penyesuaian diri
f. Kebutuhan
akan agama dan nilai-nilai sosial
B. Pengertian pacaran.
Dari hasil wawancara yang Kami lakukan sebagian besar responden
mengatakan bahwa pacaran adalah hubungan yang khusus yang di jalin oleh dua
anak manusia yang berbeda jenis. Tapi menurut sumber yang Kami baca mengatakan
bahwa pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang
biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan
berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Pada kenyataannya, penerapan proses
tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum
cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan
telah dengan nyata membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan.
C.
Remaja dan pacaran
Masa remaja
adalah masa yang indah. Banyak hal yang terjadi pada masa transisi remaja dari masa kanak-kanak menuju
dewasa. Satu proses masa yang semua anak manusia telah, sedang dan akan teradi dalam sebuah proses tumbuh
kembang remaja. Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa terjadi dan sering
diciptakan dengan ide-ide cemerlang dan positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal
negatif yang terjadi. Salah satu hal yangmenarik dan terjadi dalam dunia remaja
adalah trend pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga
orang dewasa gemar melakukannya. Bahkan ada rumor yang menarik, bahwasanya bila ada remaja yang belum punya
pacar berarti belum mempunyai identitas diriyang lengkap.Memang tidak
dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan remaja.
Dan kalaupun dicari satu definisi tersendiri pacaran maka akan sulit. Sebagian
ada yang mendifinisikan pacaran adalah ajang
dari untuk mendapatkan kepuasan libido seksual, atau pacaran hanya sebagai label ”saya punya pacar
dan dapat mendongkrak percaya diri”. Ataukah pacaran adalah suatu hal yang
penting karena dengan pacaran kita punya seseorang yang bisa membantu kita dalam mengatasi persoalan hidup dan
untuk definisi pacaran tentu akan ada banyak yang lainnya.
Awal dari pacaran bermula ketika
remaja masuk dalam tahap pubertas. Istilah pubertas berasal dari bahasa
latin yang artinya rambut. Pubertas adalah munculnya rambut didaerah genetalia
(2002:20).Bila dilihat dari sudut pandang biologis. Pubertas diawali dengan
adanya tanda-tanda kelamin sekunder yang akan
membedakan remaja putra dan remaja putri. Menurut Cole dalamWarkitri dan
kawan-kawan (2002:21), tanda-tanda tersebut adalah:
1.
Tumbuh rambut dibeberapa tempat.
2.
Pada anak putra tumbuh jakun, sedangkan
putri tumbuh buah dada.
3.
Suara pada anak putra merendah, sedangkan
anak putri meninggi.
4.
Pada anak putra bahu, dada bidang, sedangkan
putri adalah pinggul.
5.
Otot pada anak putra kelihatan
besar.
6.
Mulai berfungsi kelenjar keringat
Tradisi pacaran sendiri memiliki
variasi dalam pelaksanaannya dan sangat dipengaruhi oleh tradisi
individu-individu dalam masyarakat yang terlibat. Dimulai dari proses
pendekatan, pengenalan pribadi, hingga akhirnya menjalani hubungan afeksi yang
ekslusif. Perbedaan tradisi dalam pacaran, sangat dipengaruhi oleh agama dan
kebudayaan yang dianut oleh seseorang. Menurut persepsi yang salah, sebuah
hubungan dikatakan pacaran jika telah menjalin hubungan cinta-kasih yang
ditandai dengan adanya aktivitas-aktivitas seksual atau percumbuan. Tradisi
seperti ini dipraktikkan oleh orang-orang yang tidak memahami makna kehormatan
diri perempuan, tradisi seperti ini dipengaruhi oleh media massa yang
menyebarkan kebiasaan yang tidak memuliakan kaum perempuan. Sampai sekarang,
tradisi berpacaran yang telah nyata melanggar norma hukum, norma agama, maupun
norma sosial di Indonesia masih terjadi dan dilakukan secara turun-temurun dari
generasi ke generasi yang tidak mememiliki pengetahuan menjaga kehormatan dan
harga diri yang semestinya mereka jaga dan pelihara.
D. Tahapan-tahapan berpacaran
§ Tahap ketertarikan. Dalam tahap ini tantangannya ialah bagaimana mendapatkan
kesempatan untuk menyatakanketertarikan dan
menilai orang lain. Munculnya ketertarikan kita sama doi, misalnya, karena penampilan
fisik (doi cakep/cantik, tinggi), kemampuan (pintar), karakteristik atau sifat
misalnyasabar, coolabis, dan lain-lain. Menurut para ahli, umumnya cowok pada
pandangan pertama lebihtertarik pada
penampilan fisik. Sedangkan cewek lebih karena karakteristik atau kemampuanyang
dimiliki cowok.
§ Tahap ketidakpastianPada masa ini sedang terjadi peralihan
dari rasa tertarik ke arah rasa tidak pasti. Maksudnya, kitamulai bertanya-tanya apakah doi benar-benar
tertarik sama kita atau sebaliknya apakah kita benar-benar tertarik sama doi. Pada tahap ini kita mendadak ragu
apakah mau melanjutkanhubungan atau tidak. Kalau kita enggak mampu memahami
tahapan ini, kita akan mudah berpindah dari satu orang ke orang
lainnya.
§ Tahap komitmen dan keterikatanPada tahap ini yang timbul
adalah keinginan kita kencan dengan seseorang secara eksklusif. Kitamenginginkan kesempatan memberi dan menerima cinta
dalam suatu hubungan yang khusustanpa harus bersaing dengan orang lain. Kita
juga ingin lebih rileks dan punya banyak waktuuntuk dilewatkan bersamanya.
Seluruh energi digunakan untuk menciptakan saling cinta danhubungan yang
harmonis.
§ Tahap keintiman..Dalam tahap ini mulai dirasakan keintiman yang sebenarnya,
merasa lebih rileks untuk berbagilebih mendalam dibandingkan dengan masa
sebelumnya, dan merupakan kesempatan untuk lebihmengungkapkan diri kita.
Tantangannya adalah menghadapi sisi yang kurang baik dari diri kita.Tanpa pemahaman
yang baik bahwa cowok dan cewek mempunyai reaksi yang berbeda
terhadapkeintiman, kita akan mudah mengambil kesimpulan yang salah bahwa
terlalu banyak perbedaanantara kita dan doi untuk melanjutkan hubungan.
E. Alasan Remaja Berpacaran
Alasan seorang remaja berpacaran sangat berfariasi tapi
sebenarnya intinya sama saja.Berdasarkan hasil wawancara Kami kepada
teman-teman mahasiswa mereka berpacaran karena alasan-alasan sebagai berikut:
ü Sebagai teman kencan
Agar tidak sendiri dalam bepergian salah satunya dengan mengajak si do’i jalan bareng. Alasan ini juga mendukung sebab-sebab remaja mempunyai pacar.
Agar tidak sendiri dalam bepergian salah satunya dengan mengajak si do’i jalan bareng. Alasan ini juga mendukung sebab-sebab remaja mempunyai pacar.
ü Untuk motivasi belajar
Meskipun jarang, ada juga remaja yang menjadikan pacarnya
sebagai motivasi untuk meningkatkan beajarnya.
ü Membutuhkan
tempat pelampiasan kasih sayang
Pacaran adalah salah satu cara untuk
melampiaskan rasa kasih sayang. Yang perlu diketahui bahwa, rasa cinta dan
kasih sayang itu ada dua macam yaitu companionate love dan passionate love. Companionate love adalah
cinta yang ditunjukkan dalam bentuk persahabatan. Sedangkan passionate love
adalah cinta yang ditunjukkan dalam bentuk cinta romantic yang lebih banyak
dipengaruhi oleh aspek biologis.
Biasanya seorang remaja atau dewasa
akan mencari pacar karena kebutuhan akan passionate love ini. companionate
love bisa didapatkan dari persahabatan dengan ibu, bapak, saudara, keluarga
dan teman. Sedangkan passionate love hanya didapatkan melalui pacaran.
ü Ikut trend
Wah, pacaran koq biar nge-trend? Ternyata ada juga remaja yang seerti ini, menjalin hubungan agar tidak ketinggalan zaman di ere remaja sekarang.
Wah, pacaran koq biar nge-trend? Ternyata ada juga remaja yang seerti ini, menjalin hubungan agar tidak ketinggalan zaman di ere remaja sekarang.
ü Untuk membuktikan ada yang mau
Dengan mepunyai pacar menandakan seorang remaja tersebut ada yang mencintainya.
Dengan mepunyai pacar menandakan seorang remaja tersebut ada yang mencintainya.
ü Saling
bantu membantu
Ini adalah alasan yang paling sering
dikemukakan,terutama bagi remaja sekolah atau masih dalam jenjang perkuliahan.Saling
bantu membantu membuat tugas sekolah/kuliah misalnya,saling curhat memecahkan
masalah masing-masing,dan lain-lain.
Hubungan
dalam pacaran yang tidak dewasa, kadang berujung pada pemanjaan salah satu
pihak. Dengan alasan ada yang membantu, seseorang misalnya, malas mengerjakan
tugas sekolah atau kuliah. Dalam hal pemecahan masalah yang mereka hadapi,
terkadang menghasilkan sebuah diskusi yang ngawur, tidak kunjung ada kata
penyelesaian yang tepat, walaupun menghabiskan waktu yang begitu sangat
panjang. Diskusinya bukan memecahkan sebuah masalah, tetapi membesar-besarkan
masalah, yang terkadang sangat kecil dan bisa diselesaikan sendiri, tetapi
karena tidak ada bahan pembicaraan lain, sehingga hal tak penting sama sekali
pun dibicarakan.
ü Status
Berkencan bagi laki-laki dan perempuan, terutama dalam bentuk berpasangan tetap, memberikan status dalam kelompok sebaya, berkencan dalam kondisi demikian merupakan batu loncatan ke status yang lebih tinggi dalam kelompok sebaya.
Berkencan bagi laki-laki dan perempuan, terutama dalam bentuk berpasangan tetap, memberikan status dalam kelompok sebaya, berkencan dalam kondisi demikian merupakan batu loncatan ke status yang lebih tinggi dalam kelompok sebaya.
ü Sosialisasi
Kalau anggota kelompok sebaya membagi diri dalam pasangan-pasangan kencan, maka laki-laki dan perempuan harus berkencan apabila masih ingin menjadi anggota kelompok dan mengikuti berbagai kegiatan sosial kelompok
Kalau anggota kelompok sebaya membagi diri dalam pasangan-pasangan kencan, maka laki-laki dan perempuan harus berkencan apabila masih ingin menjadi anggota kelompok dan mengikuti berbagai kegiatan sosial kelompok
ü Hiburan
Apabila berkencan dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan agar pasanganya mempunyai berbagai keterampilan sosial yang dianggap penting oleh kelompok sebaya, yaitu sikap baik hati dan menyenangkan
Apabila berkencan dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan agar pasanganya mempunyai berbagai keterampilan sosial yang dianggap penting oleh kelompok sebaya, yaitu sikap baik hati dan menyenangkan
ü penjajakan sebelum menikah
ada yang menganggap bahwa masa pacaran itu sebagai masa
penjajakan, media perkenalan sisi yang lebih dalam serta mencari kecocokan
antar keduanya. Semua itu dilakukan karena nantinya mereka akan membentuk rumah
tangga. Dengan tujuan itu, sebagian norma di tengah masyarakat membolehkan
pacaran. Paling tidak dengan cara membiarkan pasangan yang sedang pacaran itu
melakukan aktifitasnya. Maka istilah apel malam minggu menjadi fenomena yang
wajar dan dianggap sebagai bagian dari aktifitas yang normal.
F. Manfaat pacaran
Berdasarkan hasil wawancara kami,mereka mengatakan bahwa
pacaran memiliki manfaat bagi mereka,manfaat tersebut antara lain:
ü Ada teman curhat selain teman dan orang tua
Terkadang seorang remaja malu untuk menceritakan hal-hal
pribadi kepada orang tuanya,dan lebih nyaman menceritakannya kepada sang
pacar.hal ini bisa jadi karena hubungan orangtua kepada anaknya kurang begitu
dekat sehingga anak tidak nyaman menceritakan masalah pribadinya kepada
orangtuanya.
ü ada yang bisa ngertiin kita selain keluarga dan teman
Perhatian dari keluarga di nilai kurang oleh para remaja dan
mencari seorang pacar biar ada yang memberikan perhatian kepada dia secara
khusus.
ü bisa jadi penyemangat juga
ada
juga yang berpendapat bahwa dengan punya pacar maka akan jadi penyemangat bagi
dia ketika menghadapi masalah.
ü belajar
bersosialisasi terhadap lawan jenis.
Pendapat berikutnya yaitu belajar
bersosialisasi terhadap lawan jenis,maksudnya dengan mempunyai pacar maka
seorang remaja akan bisa bersosialisasi dengan lawan jenisnya.
ü :motivasi
berprestasi,
Pendapat berikutnya yaitu menjadi
motivasi perprestasi.para remaja berpendapat bahwa dengan punya pacar maka
prestasi mereka akan membaik karena ada yang memberikan motivasi-motivasi dan
motivasi tersebut di nilai remaja begitu kuat karena di berikan oleh orang yang
special baginya sehingga mendorong sang remaja untuk belajar dengan
sungguh-sungguh agar tidak mengecewakan sang pacar.
ü pembelajaran
untuk dapat lebih dewasa dan konsekuen pada keputusan.ketika berpacaran tentu banyak
hal yang di toleransi karena perbedaan-perbedaan keduanya mulai dari gaya
hidup,dan lain-lain sehingga menuntut mereka untuk saling mengerti dan menuntut
mereka untuk berfikir lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan-perbedaan
tersebut.
ü pembelajaran untuk
dapat memegang teguh suatu komitmen.pacaran adalah ajang untuk memegang teguh
suatu komitmen yang telah mereka sepakti sebelum atau selama berpacaran.
G.
Pacaran itu perlu nggak
sih????
Soal pertanyaan ini ada beragam pendapat yang di berikan
ketika kami mewawancarai teman-teman mahasiswa ada yang merasa perlu dan juga
ada yang merasa tidak perlu berpacaran.mereka merasa perlu karena:
Mumpung masih muda jadi nikmatin dulu masa muda,menurut
mereka masa muda adalah masa untuk bersenang-senang,masa untuk menjalin kasih
sayang dengan lawan jenis biar tidak di bilang tidak laku dan berbagai macam
celaan yang di berikan kepada remaja yang tidak mempunyai pacar.
Sedangkan yang bilang tidak perlu karena mereka beralasan
bahwa agama kita (islam) melarang yang namanya pacaran.
H. Pacaran yang sehat
Dari hasil wawancara Kami tentang hal ini mereka
mengatakan bahwa pacaran yang sehat itu dengan cara melakkukan pendekatan dan
saling mengenal pasangannya dengan cara yang positif,tidak melakukan seks
bebas,dan tidak merugikan kedua belah pihak.
Berdasarkan sumber yang kami kumpulkan,pacaran yang sehat
itu antara lain:
·
Sebelum memulai hubungan pacaran, alangkah baiknya jika Kita melakukan
pendekatan terlebih dahulu. Pendekatan di sini Kami maksud sebagai proses Kita untuk
mengetahui bagaimana pola tingkah laku, ataupun keseharian calon pasangan Kita.
Hal ini dilakukan agar kelak pada saat berpacaran tidak ada rasa penyesalan
saat Kita mengetahui ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan Kita yang
dimiliki oleh calon pasangan Kita.
·
Sebelum memulai hubungan pacaran, sebaiknya kita juga harus jujur
kepada pasangan kita. Jujur di sini saya maksud adalah agar kita mengakui
segala sesuatu tentang kita, baik itu tentang kebaikan dan keburukan kita.
Terutama keburukan, karena tidak dapat dipungkiri lagi orang lain pasti lebih
bisa menerima kebaikan daripada keburukan orang lain. Hal ini dilakukan agar
pasangan kita tidak lagi terkejut apabila saat menjalani hubungan tingkah buruk
kita diketahui, karena sepintar-pintarnya manusia menutupi keburukannya pasti
akan ketahuan juga suatu saat. Oleh karena itu, saya beranggapan lebih baik
kita menerima keburukan pasangan kita terlebih dahulu daripada menerima
kebaikannya, karena semua manusia adalah tempat di mana kekhilafan dan kesalahan
selalu terjadi.
·
Pada saat menjalin hubungan, sebaiknya kita selalu saling percaya
terhadap pasangan masing-masing. Saling percaya di sini bukan berarti kita
membiarkan apasaja bebas dilakukan pasangan kita, asalkan dia suka TIDAKK…
saling percaya di sini saya maksudkan bahwa suatu sikap yang memberikan rasa
percaya dengan anggapan bahwa dia selalu bertanggung jawab dengan semua
perbuatannya dan tidak akan melakukan apapun yang bisa merusak hubungan yang
sedang dijalin. Dalam hal ini sebaiknya kita tidak terlalu berlebih dalam
memberikan perhatian apalagi sampai membuat pasangan kita sampai merasa
terkekang.
·
Selalu berpikiran positif atas apa yang dilakukan oleh pasangan kita.
·
Dan ini adalah point penting yang belakangan ini banyak dilupakan oleh
muda-mudi saat ini dalam menjalani hubungan pacaran, dimana kita harus menjauhi
apa yang di sebut dengan melakukan hubungan badan di luar nikah. Hal ini adalah
pelanggaran berat yang melanggar kesusilaan, norma-norma agama, dan nilai-nilai
luhur hidup. Rasa sayang dan cinta dalam tahap pacaran tidak harus digambarkan
dengan melakukan hubungan ini, dewasa ini banyak pasangan yang mengatakan bahwa
mereka melakukan hubungan suami istri karena dilandaskan oleh rasa saling cinta
dan saling sayang padahal itu salah. Apabila kita mencintai dan menyayangi
pasangan kita seharusnya kita menjaga dia dan menjauhkan dia dari hal-hal buruk
seperti ini sampai kita dan pasangan kita menuju ke jenjang pernikahan. Oleh
karena itu langkah yang baik agar kita dapat terhindar dari perbuatan ini
adalah dengan cara mendekatkan diri selalu dengan TUHAN YME melalui ajaran
agama yang kita yakini masing-masing. Dan juga sebaiknya kita masing-masing
harus bisa lebih mawas diri dan mengontrol diri kita masing, kita harus belajar
membuang hawa nafsu dan pikiran-pikiran negative yang ada di dalam diri kita
sendiri.
·
Sebaiknya orang tua atau keluarga kita mengetahui dengan siapa kita
sedang menjalani hubungan pacaran. Mungkin untuk sebagian orang hal ini adalah
hal yang malas untuk dilakukan, tetapi menurut saya pribadi ini adalah hal yang
baik, kita ambil satu sisi positif nya apabila orang tua kita mengetahui kita
berpacaran dengan seseorang kita lebih bisa belajar untuk menjalin hubungan
pacaran yang serius dan bukan lagi “pacaran main-mainan”. Lagipula orang tua
mempunyai pengalaman yang lebih jauh dari kita, sehingga kita bisa meminta
pendapat apabila kita perlu orang lain untuk “sharing” tentang hubungan kita.
LAPORAN
HASIL PENELITIAN
Penelitian
yang kami lakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan sejumlah
pertanyakan di ajukan ke responden.Hal-hal yang kami pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apa pengertian pacaran menurut
Anda??????????
2. Apa manfaat pacaran bagi
Anda??????????
3. Ketika pacaran hal-hal apa saja yang Anda
lakukan??????????
4. Apa alasan Anda berpacaran???
5. Menurut Anda pacaran itu perlu
tidak??????????
Responden
1:
1. Menurut Saya,pacaran adalah jalinan
kasih antara pria dan wanita yang sedang di landa cinta.
2. Manfaat pacaran bagi Saya yaitu ada
teman curhat selain teman dan orang tua
3. Hal-hal yang Saya lakukan ketika
berpacaran yaitu ngobrol,jalan,nonton,curhat,makan
4. Alasan Saya berpacaran yaitu biar
ada yang perhatiin
5. Menurut Saya pacaran itu perlu dan
tidak perlu.
a. Perlunya mumpung masih muda jadi di nikmatin
dulu
b. Tidak perlunya boros waktu
Respondon
2:
1. Menurut Saya,pacaran adalah hubungan
antara pria dan wanita yang telah merasakan kasih sayang dan kecocokan antara
keduanya.
2. Manfaat pacaran bagi Saya ada yang
bisa ngertiin kita selain keluarga dan teman terus bisa jadi penyemangat juga.
3. Hal-hal yang Saya lakukan ketika
berpacaran yaitu jalan,ngobrol,curhat,makan,
4. Alasan Saya berpacaran yaitu buat
seriusan ke masa depan.
5. Menurut Saya pacaran itu perlu dan
tidak perlu.
a. Perlunya yaitu sebagai penjajakan sebelum
menikah.
b. Tidak perlunya yaitu menurut agama
tidak boleh.
Responden 3:
1. Menurut
Saya,pacarn adalah 2 orang berbeda jenis kelamin yang saling menyayangi.
2. Manfaat
pacaran bagi Saya yaitu belajar bersosialisasi terhadap lawan jenis.
3. Hal-hal
yang Saya lakukan ketika berpacaran yaitu aktif berkomunikasi,saling memberi
perhatian khusus.
4. Alasan
Saya berpacaran yaitu menjaga gengsi atau karena butuh kasih sayang dan
menyayangi.
5. Menurut
Saya pacaran itu tidak perlu karena masih banyak hal penting yang ingin di
capai untuk membahagiakan orang tua.
Responden 4:
1. Menurut
Saya,pacaran adalah menjalin suatu komitmen dengan lawan jenis yang dapat
memberikan keyakinan,kesamaan minat,kesamaan pemikiran,memberikankenyamanan,dan
lain-lain.
2. Manfaat
pacaran menurut Saya yaitu:motivasi berprestasi,pembelajaran untuk dapat lebih
dewasa dan konsekuen pada keputusan,pembelajaran untuk dapat memgang teguh
suatu komitmen
3. Hal-hal
yang Saya lakukan ketika berpacaran yaitu ngobrol,beraktivitas
sama-sama,meluangkan waktu buat hobby yang sama.
4. Alasan
Saya berpacaran yaitu sama-sama suka dan sama-sama ingin memiliki.
5. Menurut
Saya pacaran itu perlu dan tidak perlunya tergantung situasi dan kondisi.
Dari hasil wawancara di atas Kami bisa menarik
beberapa kesimpulan di antaranya:
1. Pacaran
adalah jalinan atau hubungan khusus yang di jalin oleh 2 anak manusia yang
berbeda jenis.
2. Manfaat pacaran sebagai pembelajaran untuk
menjaga komitmen,sebagai penyemangat dan tempat mencurahkan isi hati.
3. Hal-hal
yang di lakukan ketika berpacaran yaitu makan,jalan bersama
4. Alasan
berpacaran yaitu butuh perhatian,penjajakan sebelum menikah.
5.
BAB
IV
KAJIAN TEORI
Berbicara
tentang remaja maka kita akan di hadapkan pada persoalan-persoalan seperti
tingkah-tingkah unik para remaja dan salah satunya adalah pacaran yang sekarang
sudah jadi trend di kalangan remaja.Seorang remaja akan di cela atau bahkan di
jauhi sama teman-temannya jika belum memiliki pacar,maka dari itu seorang
remaja akan menjalin hubungan dengan lawan jenisnya agar tidak di hina sama
teman-temannya.
Berkaitan dengan persoalan di atas kita bisa
menjelaskannya dengan menggunakan teori dari Abraham Maslow tentang Hierarki
Kebutuhan.
Menurut teori ini manusia itu cenderung untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sehingga apa yang dia lakukan, semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya
tersebut. dari sikap dan cara untuk mendapatkan kebutuhannya itulah yang
akhirnya akan membentuk perilaku dan kepribadiannya. Maslow membagi kebutuhan
manusia menjadi lima. Yaitu mulai dari yang paling dasar, kebutuhan fisik
(makan, minum, sehat, bernafas, dll). Kemudian kebutuhan rasa aman (perasaan
aman, kondusif, tenang, dan damai). Lalu kebutuhan cinta kasih (kebutuhan
individu untuk selalu dicintai). Naik lagi menjadi kebutuhan harga diri
(kebutuhan individu untuk dihormati dan dihargai kemudian ditunjukkan dalam
pencapaian status, prestasi, dll.). Dan kebutuhan final serta yang tertinggi
adalah kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan individu untuk mengekpresikan
dirinya). Bila kita gambarkan, maka kita dapat melihat dengan jelas
urutan-urutan kebutuhan tersebut.
Menurut Maslow, kebutuhan-kebutuhan tersebut bertingkat.
Jika kebutuhan yang ada di bawahnya belum terpenuhi, maka kebutuhan yang di
atasnya tidak akan terpenuhi. Maslow juga membagi kebutuhan tersebut ke dalam
dua kelompok. Yaitu kelompok D-need (deficit need) seperti kebutuhan fisik,
rasa aman, cinta, dan harga diri. Dan yang kedua adalah kebutuhan B-need (being
need) yaitu kebutuhan aktualisasi diri. D-need merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi. Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka seseorang akan
terus berusaha semampunya untuk mencari kebutuhan dan memenuhi kebutuhan D-need
tersebut. Dan akan berakhir ketika dia merasa kebutuhannya telah terpenuhi.
Namun tidak menutup kemungkinan dia akan mencari lagi kebutuhan itu layaknya
orang yang mencari air ketika dia haus lagi.
Dengan memahami teori dari Abraham Maslow, orang yang punya
pacar, pacaran atau berpacaran kemungkinan :
Ø Berasal dari keluarga yang broken home, sehingga dia tidak
pernah merasakan cinta kasih dari orang tua dan keluarganya. Jika hal ini terus
terjadi sampai dia dewasa, maka disinilah kebutuhan neurotiknya mulai tumbuh
dan berkembang, dimana dia akan selalu terobsesi untuk mendapatkan cinta yang
sebanyak-banyaknya dan cenderung berlebihan. Ketika itu sampailah ke telinganya
tentang budaya pacaran yang sedang ngetrend di kalangan muda. Dan untuk
memenuhi kebutuhan akan rasa cinta yang begitu kuat itu, akhirnya terjadilah
apa yang kita sebut dengan pacaran. Bahkan, bisa jadi pasangan/pacarnya itu
juga mempunyai visi dan misi yang sama, yaitu mencari dan mendapatkan cinta,
karena kebetulan sama-sama berasal dari keluarga yang broken home.
Ø Kurang mendapat kan cinta dari orang tuanya ataupun sudah
mendapat kan kasih sayang yang berlimpah dari keluarganya tapi dia belum merasa
hidupnya sempurna karena belum mempunyai pacar yang merupakan orang yang akan
mewarnai hidupnya.
Ø Seorang remaja berpacaran untuk mendapat pengakuan dari
teman sebaya nya bahwa dia sekarang ada yang suka.
Ø Karena gejolak muda dimana mereka selalu ingin mencoba
hal-hal baru dan tidak mau di bilang ketinggalan jaman karena tidak memiliki
pacar.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa terjadi dan
sering diciptakan dengan ide-ide cemerlang dan positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal
negatif yang terjadi. Salah satu hal yangmenarik dan terjadi dalam dunia remaja
adalah trend pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga
orang dewasa gemar melakukannya. Bahkan ada rumor yang menarik, bahwasanya bila ada remaja yang belum punya
pacar berarti belum mempunyai identitas diriyang lengkap.Memang tidak
dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan remaja.
B. Saran
Ø Jadikan agama dan keimanan sebagai alat untuk membatasi atau
mengontrol diri dalam berpacaran agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas
atau seks bebas.
Ø Bagi mempunyai pacar diharapkan untuk bisa menjaga diri,
kehormatan kesucian dan nama baik dirinya sendiri, keluarga, agama, almamater
dan daerah asalnya serta bangsanya.
Ø Jadikan pacaran sebagai motivasi atau penyemangat untuk
berprestasi dalam bidang pendidikan.
Ø Ada baiknya tidak usah pacaran ta’aruf saja sesuai yang di
ajarkan agama kita (islam) agar segala macam fitnah tidak terjadi.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/16577941/Pacaran-Di-Kalangan-Remaja-Sekarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar