psikologi industri
dan organisasi
psikologi sebagai ilmu
di jerman, leipzig, 1875, titik awal psikologi
sebagai ilmu dari wilhelm wundt.
disusul laboratorium psikologi di wuerzburg,
goettingen dan tubingen.
ilmu berusaha memberi penjelasan tentang kejadian2
di alam, lepas dari bagaimana keterangan ini nantinya akan digunakan.
lembaga2 psikologi diatas mempelajari gejala2
psikis manusia, seperti proses pengenalan, pengamatan, ingatan, pikiran dan
serbagainya.
berbagai macam rancangan eksperimen merupakan kegiatan
utama dari psikologi eksperimen.
temuan dari psikologi eksperimen merupakan masukan
bagi psikologi umum, misalnya salah satu aturan dalam persepsi ialah hukum
kedekatan.
psikologi eksperimen juga mempelajari gejala2
psikis dan perilaku manusia di industri.
teori, aturan2 dan prinsip2 dari psikologi umum
yang berlaku untuk setiap manusia, tetap berkembang dan diterapkan.
penerapan psikologi umum di industri sudah mulai
dilihat pada permulaan abad ke 20 oleh walter dill scott (1901) dalam periklanan. tahun 1903, bukunya
theory of advertising merupakan buku pertama yang membahas psikologi dalam
kaitan dengan aspek dunia kerja.
tahun 1913, terbit buku dari hugo muensterberg,
psikolog jerman yang mengajar di universitas harvard, the psychology of industrial
efficiency.
perkembangan yang pesat dimulai dalam dekade 1920.
frederick winslow taylor, pelopor gerakan
scientific management mencari cara yang paling efisien untuk melakukan suatu
pekerjaan. ini berkembang menjadi ergonomi, kerekayasaan untuk manusia (human
engineering) atau psikologi kerekayasaan (engineering psychologi).
1924 dimulai penelitian2 di hawthorne, illinois di
pabrik western electric tentang
akibat2 kerja fisik dari lingkungan
kerja terhadap efisiensi kerja. ditemukan bahwa kondisi psikososial ditempat
kerja secara potensial mempunyai arti yang lebih penting dari kondisi kerja
fisik.
psikologi
differensial
juga disebut
sebagi psikologi khusus. dari psikologi khusus berkembang psychotechnik yang
kemudian berkembang menjadi psikometri yaitu yang mempelajari dan mengukur
gejala2 psikis yang khas dari seseorang.
cabang
psikologi ini menekankan keunikan dari seseorang dan menekankan adanya
perbedaan antara manusia.
psikologi industri dan organisasi di indonesia.
psikologi ilmu
terapan.
pengertian psikologi industri dan organisasi
pengertian
industri mencakup juga pengertian business (perusahaan).
psikologi
industri dan organisasi merupakan hasil perkembangan dari psikologi umum,
psikologi eksperimen dan psikologi khusus.
sekarang, perilaku
manusia dalam kaitan dengan kegiatan indusatri dan organisasi dipelajari untuk
pengembangan teori, aturan dan prinsip psikologi baru yang berlaku umum dalam
lingkup industri dan organisasi
alat untuk
mengukur perbedaan manusia juga tetap dikembangkan untuk meningkatkan
kecermatan dalam melaksanakan pemeriksaan psikologis untuk tujuan seleksi,
penempatan, pengenalan diri, penyuluhan kejuruan dan pengembangan kariere.
segi terapan
dari psikologi industri dan organisasi menimbulkan tafsiran bahwa psikologi
bermanfaat bagi manajemen, bagi pimpinan dan pemilik perusahaan dan merugikan
para tenaga kerja dan konsumen.
psikologi
industri dan organisasi merupakan suatu keseluruhan pengetahuan (a body of
knowledge) yang berisi fakta, aturan2 dan prinsip2 tentang perilaku manusia
pada pekerjaan. pengetahuan ini dapat disalah gunakan sehingga dapat
membahayakan dan merugikan pihak2 yang terlibat. penggunaan pengetahuan
psikologi industri dan organisasi harus ditujukan untuk kepentingan dan
kemanfaatan pihak2 yang terlibat, baik perusahaan sebagai organisasi maupun
karyawannya.
psikologi
industri dan organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia:
-
dalam
perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen
-
baik
secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat
diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemanfaatan
manusianya dan organisasinya.
A.
psikologi
industri dan organisasi sebagai ilmu
masih
menerapkan temuan2 dari psikologi pada umumnya,
psikologi dan industri pada khususnya kedalam industri dan organisasi.
B. psikologi
industri dan organisasi mempelajari
perilaku manusia.
yang dimaksudkan denagn perilaku manusia ialah segala
kegiatan yang dilakukan oleh manusia, baik yang secara langsung dapat diamati
seperti berjalan, melompat, menulis,
duduk, berbicara dan sebagainya maupun yang tidak dapat diamati secara langsung seperti
berikir, perasaan, motivasi dan sebagainya..
ilmu hanya
menangani hingga menganalisis fakta2 yang dapat diamati, yang dapat dilihat, didengar,
diraba, diukur dan dilaporkan, yang semuanya merupakan perilaku yang terbuka.
perilaku
yangtertutup disimpulkan melalui ungkapan kedalam perilaku yang terbuka.
melalui
observasi dari perilaku terbuka kita kita menafsirkan tentang erilaku yang
tertutup.
C. perilaku
manusia dipelajari dalam perannya
sebagai
tenaga kerja dan sebagai konsumen.
manusia
dipelajari dalam interaksi dengan pekerjaannya., dengan lingkungan fisik dan
lingkungan psiko-sosialnya di pekerjaannya.
sebagai tenaga
kerja manusia menjadi anggota organisasi industri dan sebagai konsumen ia
menjadi pengguna dari produk atau jasa dari organisasi perusahaan.
D.
perilaku
mabnuysia dipelajari secara perorangan dan secara kelompok.
dalam
organisasi ada unit kerja. unit kerja yang besar terdiri dari unit2 kerja yang
lebih kecil dan masing2 terdiri dari unit kerja yang lebih kecil lagi.
dalam hubungan
ini dipelajari bagaimana dampak satu kelompok atau unit kerja terhadap perilaku
seorang tenaga kerja dan sebaliknya.
juga dipelajari
sejauh mana struktur, pola dan jenis organisasi mempengaruhi tenaga kerjanya,
terhadap kelompok tenaga kerja dan terhadap seorang tenaga kerja.
tentang
konsumen dapat berbentuk, sejauh mana ada reaksi yang sama dari kelompok
konsumen dengan ciri2 tertentu terhadap iklan suatu produk.
berdasarkan
temuan dikembangkan teori aturan2 atau hukum dan prinsip2 yang dapat diterapkan
kembali kedalam kegiatan2 industri dan organisasi untuk kepentingan tenaga
kerja, konsumen dan organisasinya dan untuk menguji ketepatannya.. contohnya ditemukannya
data tentang perbedaan manager yang berhasil dan yang tidak.
wawasan psikologi industri dan organisasi
psikologi
industri dan organisasi berhubungan dengan industri dan organisasi.
semula ilmu ini
dinamakan psikologi industri yang fungsi utamanya menerapkan ilmu psikologi di
industri.
dengan
berkembangnya psikologi industri menjadi ilmu yang mandiri maka namanya menjadi
psikologi industri dan (psikologi) organisasi.
dengan
organisasi dimaksudkan organisasi formal yang mencakup organisasi yang mencari
keuntungan, memproduksi barang atau jasa, dan organisasi yang tujuan utamanya
bukan mencari keuntungan.
organisasi
dapat dipandang sebagasi suatu sistim yang terbuka.
kast dan
rosenzweig mengartikan sistim sebagai suatu kesatuan keseluruhan yang terorganisasi,yang
terdiri dari dua atau lebih bagian, komponen atau subsitem, yang saling
tergantung, yang dipisahkan dari suprasistim sebagai lingkungannya oleh batas2
yang dapat ditemu kenali.
sistim
berinteraksi dengan siustim lainnya dan membentuk suatu suprasistim.
sistim juga
terdiri dari dua atau lebih subsistim yang saling berinteraksi, dan masing2
subsistim terdiri dari sistim yang lebih kecil lagi yang saling berinteraksi
dan seterusnya.
dengan demikian
dapat ditemukan suatu tata tingkat dari sistim.
organisasi
sebagai suatu sistim terdiri dari subsistim, yaitu satuan kerja yang yang besar
seperti devisi atau urusan. satuan kerja yang besar ini terdiri dari satuan2
kerja yang lebih kecil (sub-subsistim) seperti bagian. setiap bagian terdiri
dari satuan kerja yang lebih kecil lagi, misalnya seksi dan satuan kerja yang
terkecil ialah tenaga kerja.
organisasi
industri berinteraksi dengan sistim lain dan masing2 unit memberi dampak yang
tersendiri pada lingkungannya.
dengan demikian
setiap sistim membuat organisasi industri sebagai sistim berada dalam proses
pertukaran yang sambung menyambung dengan lingkungannya, yaity sistim terbuka.
sistim juga
mempunyai batas yang dapat berupa fisik maupun non-fisik
batas sistim
mempunyai fungsi seleksi dan pengendalian terhadap macam dan banyaknya arus
dari masukan dan keluaran.
obyek yang
dipelajari oleh psikolog industri dan organisasi adalah perilaku manusia
sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen dalam kaitan:
A. fungsi
batas sistim
yaitu secara
perorangan atau secara kelompok seperti:
-
pelamar/calon tenaga kerja
-
tenaga
kerja yang terlibat dalam proses pengadaan dan seleksi tenaga kerja
-
tenaga
kerja yang terlibat dalam proses pengendalian mutu, pemasaran dan penjualan
-
konsumen, perorangan maupun perusahaan
B. proses
produksi dalam sistim seperti:
-
tenaga kerja pelaksana yang dikelola
-
tenaga kerja pengelola (manager).
seleksi
pelatihan dan pengembangan sasarannya agar tenaga kerja disesuaikan dengan
tuntutan lingkungan kerjanya.
kondisi kerja
dan psikologi kerekayasaan berusaha untuk menyesuaikan lingkungan kerja fisik,
mesin2, peralatan dan lingkungan kerja psikologis dengan keterbatasan kemampuan
para tenaga kerjanya, agar mereka dapat bekerja effisien.
hubungan antar
tenagas kerja dapat saja menimbulkan berbagai masalah dan konflik yang
memerlukan penyelesaian.
pengembangan
organisasi dengan berbagai jenis teknik intervensi dapat mengatasi berbagai
masalah sehingga organisasi dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan
“kesehatannya".
a. kaitan dengan perilaku keorganisasian
(organizational behavior).
psikologi
industri dan organisasi sangat erat hubungannya dengan perilaku keorganisasian.
kesamaan dalam bidang kajian terletak pada mempelajari perilaku manusia:
A.
dalam
perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen
B.
baik
secara perorangan maupun secara kelompok.
untuk
kepentingan dan kemanfaatan manusianya
dan organisasinya.
sebagai tenaga
kerja poerilaku dipelajari untuk menemukenali kepribadian, kecakapan2,
ketrampilan, sikap dan ciri2 kepribadian:
1.
dengan
tujuan khusus untuk seleksi dan penempatan, untuk pelatihan dan pengembangan
2.
dalam interaksi dengan lingkungan fisiknya
3.
dalam
interaksi dengan lingkungan sosialnya.
perilaku
organisasi lebih berfokus pada no. 3.
b. kaitannya dengan manager sumber daya manusia
di indonesia
kebanyakan orang sukar dapat membedakan antara psikologi industri dan
organisasi dan managemen sumber daya manusia.
obyek studinya
ialah sama yaitu manusia sebagai tenaga manusia.
perbedaan utama
terletak pada kondisi dimana manusia sebagai
tenaga dipelajari kerja.
pada managemen
sumber daya manusia, perilaku manusia dipelajari dalam kaitannya dengan
managemen dan bagaimana manusia sebagai tenaga
kerja dapat dimanagemeni secara efektif menjadi pokok bahasan.
topik2 yang
sama ialah seleksi tenaga kerja, pelatihan, motivasi dan kepemimpinan, tetapi
masaing2 ditangani dengan cara yang berbeda.
managemen
sumber daya manusia bekerja berdasarkan effisiensi dan efektivitas kerja
sedangkan psikologi industri berdasarkan mencari ciri2 yang absah pada manusia.
--------------------------------
psikologi industri dan organisasi
bab 2.
seleksi
dan penempatan tenaga kerja.
banyak psikolog yang melakukan
pemeriksaan psikologis, hingga juga memerlukan penelitian yang berkaitan dengan
keabsahan dari perangkat tes psikologik yang digunakan dalam seleksi dan
assesment, sehingga seleksi dan assessment psikologik untuk berbagai tujuan
menjadi lebih menggunakan kaidah2 ilmiah.
pengertian.
tugas untuk tanggal 24 september 2002.
dilakukan didalam kelas sebagai
pengganti kuliah
1.
kelas
dibagi dalam kelompok yang terdiri dari masing2 7 atau 8 orang.
2.
masing2
membaca dengan baik bahan tentang motivasi berdasarkan konsep lock dan henne.
3.
lihatlah
diri anda sebagai mahasiswa.
apakah anda juga mengalami
keadaan seperti yang tercantum pada 8 butir yang ada.
4.
diskusikan pendapat anda tentang masing2
butir dengan kelompok anda
hingga tercapai
satu kesepakatan tentang apa
yang anda mengalami sebagai mahasiswa.
5.
tulislah
jawaban kesepakan kelompok dalam satu helai kertas.
6.
cantumkan
nama serta nomor mahasiswa semua anggota kelompok dibagian bawah lembaran
tersebut.
7.
tulislah
nama kelas serta fakultasnya.
----------------------------------
kepemimpinan dalam perusahaan
pengertian majemen sering dikacaukan
dengan kepemimpinan
menurut nanus
(1985):
to manage
berarti to bring about, to accomplish, to have charge of or responsibility for,
to conduct.
leading adalah;
influencing,
guiding in direction, course, action, opinion.
hearsey dan
blanchard (1982):
in essence
leadership is a broader concept than
management.
davis ( 1967):
leadership is a
part of management, but not all of it. a manager is required to plan, organize,
for example, but all we ask of a leader is that he gets others to follow.
kepemimpinan lebih berhubungan dengan efektivitas
sedangkan memanagemeni lebih berhubungan dengan efisiensi.
bennis
mengatakan:
pemimpin do the
right things, sedangkan manager do the things right.
kepemimpinan penting bagi manager: manager
merupakan pemimpin, tapi sebaliknya pemimpin tidak perlu menjadi manager.
dengan demikian teori kepemimpinan dapat
diterapkan pada jabatab manager.
kepemimpinan merupakan yang meliputi segala macam
situasi yang dinamis yang berisikan:
A.
seorang manager mempunyai wewenang untuk memimpin.
B. bawahan yang dipimpin, yang membantu
manager sesuai dengan tugas mereka masing2.
C. tujuan atau sasaran yang harus dicapai
oleh manager bersama dengan bawahannya.
tidak ada suatu gaya kepemimpinan yang efektif
untuk setiap situasi kepemimpinan/managemen, kerena setiap situasi menuntut
adanya gaya kepemimpinan tertentu.
1.
teori contingency dari fiedler
2.
teori tiga
demensi dari reddin
3.
teori dari hersey dan blanchard
4.
5.
peran individu, kelompok dan perbedaan
kebudayaan (min.320)
manusia berbeda satu dari lainnya,
termasuk dalam kecerdasan, kemampuan belajar dan kemampuan pengambilan
keputusan, motivasi, sikap, keterikastsan, nilai2, kepribadian, ketrampilan
perseptual dan ketentuan fisik.
perbedaan pada pekerja ialah:
apa yang mereka dapat lakukan dan apa yang tidak
dapat dilakukan.
dengan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan
motivasi tertentu mudah untuk menyelesaikan tugas2 tertentu dan mencapai tujuan
tertentu, tetapi bila tujuannya untuk melakukan sesuatu yang lain maka dapat
terjadi manusianya harus berubah, atau harus mengambil tenaga yang baru.
pentingnya perbedaan individual dan kelompok.
perbedaan bagaimana
kelompok
kelompok terbentuk
manusia yang berbeda satu dari lainnya
menyusun tujuan
dengan cara yang ber-beda2.
pada distribusi normal tidak banyak orang yang
berada pada ujung yang ekstrim
perbedaan kelompok :
1. dilihat dari sudut perbedaan antara pengukuran central tendency, yaitu
rata2 untuk dua kelompok
2. biasanya lebih kecil dari perbedaan individual
dan tidak sama pentingnya.
bagaimana
kelompok terbentuk:
banyak
pertanyaan tentang dasar2 tradisional untuk membuat kelompok tergolong seperti
gender, ras, usia, daerah geografis dan tingkat
pendidikan.
tadinya tidak banyak nilainya dalam hubungan
dengan kinerja seperti kecerdasan dan motivasi serta memperbaiki kinerja, tapi
30 tahun terakir, berdasarkan peresmian hukum pengelompokan dinyakan penting
untuk tujuan2 tertentu.
kegunaan dari cara2 yang berbeda dalam pembentukan
kelompok terlihat dari hubungannya dengan kepuasan kerja zerta tingkat adanya
variasi dan kebebasan dalam suatu pekerjaan dimana keduanya merupakan aspek
dari job enrichment.
dalam psikologi industri pengelompokan yang
didasarkan faktor2 yang dekat dengan sikap dan tingkah laku, faktor2 yang dimiliki seseorang secara
psikologis, akan lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan pengelompokan yang
didasari kekhususan seperti asal usul rural atau urban.
perbedaan kelompok menjadi penting karena diresmikan
oleh hukum
sedangkan dalam psikologi industri
perbedaan individual perlu lebih mendapatkan perhatian dibandingkan dengan
perbedaan kelompok
memang ada kelompok yang secara resmi dibedakan
perbedaan perbedaan
gender orang
hitam
dan
putih
perbedaan
usia alasan mengapa perbedaan
kelompok tertentu penting
perbedaan
gender
ditinjau dari berbagai macam
sudut ternyata kepercayaan terhadap
perbedaan gender tidak ada dasarnya, terutama terhadap:
sociobility, suggestibility, role learning ability,
analytical skill, achievement motivation dan managerial motivation.
secara intelektual ternyata wanita
lebih baik dalam kemampuan verbal
dalam visual-spacial area pria lebih
baik dari wanita dan juga dalam numerical area.
pria juga lebih agresif, terutama
dalam physical agresian.
ada pekerjaan yang memang male atau female oriented.
black and white
differences.
perbedaannya terutama berkisar pada
faktor lingkungan atau keturunan.
pandangan yang masih bertahan ialah
bahwa orang kulit hitam pada berbagai kelompok usia iq rata2 berada 11 point dibawah orang kulit
putih, termasuk kemampuan untuk mengolah hitungan.
yang menarik ialah bahwa perbedaan
untuk bidang2 lain, tidak sebesar pada ineligensi.
yang tinggi pada orang kulit hitam
niaklah :
social dominance, psychological toughness. power
orientation, reduced psychological vulnaribility.
drive dan motivation yang dimiliki
merupakan dasar untuk menjadi manager yang baik.
age
differences
ada peningkatan verbal ability dan
kecerdasan umum sampai usia pensiun yang normal pada pria maupun wanita,
terutama pada pendidikan dan level intelektual yang tinggi.
pada usia 40 terlihat bahwa pada tugas
yang menuntut kecepatan ada penurunan
karena adanya penurunan dari efisiensi dari visual perception serta adanya
penurunan dari respons otot.
pada usia tua orang masih bisa
diajarkan ketrampilan yang baru, tetapi yang menjadi masalah ialah motivasinya
dan sikap terhadap pekerjaan yang sudah tertanam, dan terlihat sebagai
menentang teknologi baru.
*age
dan performance berhubungan dengan kegiatan fisik: kwalitas kerja dapat tinggi,
tetapi kwantitas rendah.
*obsolescence,
yaitu tuntutan pekerjaan yang berubah sehingga pemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki menjadi tidak sesuai lagi, sehingga timbul keadaan dimana seorang
tidak tahu lagi bagaimana harus menyelesaikan pekerjaannya.
alasan
mengapa perbedaan kelompok tertentu yang
syah
penting
kalau standard tertentu dipertahankan
dalam rekrutmen, dan tidak ada usaha khusus dalam rekrutmen, maka kelompok
tertentu yang memang tidak memiliki karakteristik tertentu, tidak akan muncul
banyak dalam tenaga kerja diperusahaan.
kalau ukuran seperti visual-spatial
ability dan activity level digunakan dalam proses rekrutmen tenaga kerjamaka
akan ada sedikit pelamar kerja wanita dan lebih banyak pelamar pria yang akan
diterima dan juga sedikit dari mereka yang usianya diatas 40 tahun. untuk
mendapatkan orang2 yang demikian perlu:
*mencari
orang2 dari kelompok tertentu diluar perusahaan
*merubah
tenaga kerja yang ada dalam kelompok tertentu. sehingga mereka memiliki
karakteristik tersebut
*merubah persyaratan kerja yang ada
sehingga karakteristik yang langka dalam kjelompok tertentu tidak lagi menjadi
masalah.
perbedaan kebudayaan.
memang ada variasi
dalam kebudayaan
managerial dealing with
authority in cultural
french differences
culture
paternalism
in
japanese
culture
managerial authority in french culture
*manager menolak atoritas lebih kuat dari orang amerika
paternalism
in japanese culture
*sangat homogen, ketat dalam mempertahankan
cultural values, paternalism kuat
dealing
with cultural differences
*prosedir seleksi tertentu umtuk posisi diluar negeri
*pelatihan dan pengembangan manager untuk multinational assignment
---------------------------------
teori kepuasan kerja
teori model
kepuasan
pertentangan bidang/bagian
(discrepancy theory) (facet
satisfaction)
teori
proses bertentangan
(opponent-process
theory)
1. teori pertentangan (discrepancy theory)
teori dari locke ini menyatakan bahwa kepuasan
atau ketidak puasan dipekerjaan mencerminkan:
*pertentangan
yang dipersepsikan antara apa yang diinginkan dengan apa yang diterima individu
*pentingnya
apa yang diinginkan bagi individu
kepuasan kerja bagi individu merupakan jumlah dari
kepuasan kerja dari setiap aspek pekerjaan dikalikan dengan derajat pentingnya
aspek pekerjaan bagi individu.
perasaan puas atau tidak puas sifatnya pribadi,
tergantung dari bagaimana seseorang mempersepsikan adanya keseuaian atau
pertentangan antara keinginan2nya dan hasil keluarannya.
2.
model dari kepuasan
bidang/bagian (facet satisfaction).
model dari lawler ini erat berhubungan dengan
teori keadilan dari lawler.
kepuasan merupakan jumlah dari bidang yang dipersepsikan
orang sebagai sesuai tergantung dari bagaimana orang mempersepsikan masukan
pekerjaan, ciri2 pekerjaannya dan bagaimana mereka mempersepsikan masukan dan
keluaran dari orang lain yang dijadikan pembanding bagi mereka. apa yang
dipersepsikan tentang hasil keluaran dan yang diterima bersifat aktual.
lawler memberi nilai bobot kepada
setiap bidang sesuai dengan pentingnya baginya individu dan dijadikan skor
total.
3.
teori proses-bertentangan (opponent-process theory).
teori dari landy ini memandang kepuasan kerja dari
perspektif ingin mempertahankan suatu keseimbangan emosional.
teori ini mengasumsikan bahwa kondisi
emosional yang ekstrim tidak memberi keuntungan.
kepuasan ataupun ketidak kepuasan
kerja secara fisiologis memicu sistim pusat saraf yang membuat aktif emosi yang
bertentangan.
kalau orang mendapatkan reward pada
pekerjaan maka ia akan merasa senang, tetapi tetap ada rasa tidak senang yang
lemah. setelah beberapa saat rasa senang akan menurun, malah dapat menjadi rasa
sedih sebelum normal kembali. ini karena emosi yang tidak senang (emosi yang
berlawanan) berlangsung lebih lama.
sifat
dari kepuasan kerja
dari tahun ke tahun ada perkembangan
tentang apa yang berpengaruh pada kepuasan kerja. banyak variabel ikut
menentukan dalam kepuasan kerja.
pengambilan
keputusan
analisis
jabatan
pengertian
analisis jabatan:
suatu proses kajian sistematis tentang
kegiatan2 yang dilakukan dalam satu pekerjaan, mencakup tugas2, tanggung jawab
dan tanggung gugat ( accountability), untuk dapat menentukan pengetahuan,
ketrampilan, kemampuan dan ciri2 kepribadian lain, yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan tersebut dengan baik.
tujuan analisis
pekerjaan:
1. manusia sebagai
tenaga kerja:
-
perencanaan strategik sumber daya manusia
-
penerimaan dan seleksi
-
pelatihan dan pengembangan
-
pengembangan karier
-
penimbangan karya
-
sistim imbalan dan upah gaji
-
kesehatan dan keselamatan kerja
-
hubungan industrial
2. pekerjaan dan
organisasi:
-
uraian pekerjaan
-
klasifikasi
pekerjaandisain/rancangan kerja dan alat
-
rekayasa kerja
-
perencanaan
organisasi
pengertian
evaluasi jabatan
metoda analisis
pekerjaan:
1.
metoda kuesioner
mencakup kuesioner lewat pos, teknik check list, teknik buku harian tugas.
2.
metoda wawancara dan
observasi yang terdiri dari wawancara perorangan, teknik observasi, teknik
wawancara kelompok, teknik konferensi teknical dan teknik partisipasi kerja.
elemen uraian
jabatan:
1. aktivitas
pekerjaan
2. behan2 yang diolah
3. peralatan dan
mesin yang digunakan
4. kondisi kerja
elemen deskripsi jabatan
spesifikasi jabatan
metoda evaluasi jabatan
seleksi tenaga
kerja
pengertian seleksi
tenaga kerja
seleksi dan penempatan merupakan
fungsi batas atau fungsi dari komponen tentang rentang batas dari sistim.
sebagai sistim terbuka organisasi
industri secara terus menerus berada dalam suatu proses interaksi, suatu proses
pertukaran dengan lingkungannya, dan dengan sistim lainnya.
keluaran dari sistim diserap oleh
lingkungan-nya/ sistim lainnya, sebaliknya keluaran dari sistim lainnya diserap
oleh sistim sebagai masukan.
dalam proses interaksi ini sistim
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sistim
lain disaring oleh batas atau komponen rentang batas.
fungsi batas/komponen rentang batas
dari suatu sistim ialah:
1.
memberikan suatu
tingkat otonomi dan kebebasan tertentu pada sistim
2.
menyaring dan
mengendalikan masukan dan keluaran dari sistim
komponen2 rentang batas terdapat pada
tingkat managemen puncak, madya dan
bawah dari organisasi industri dalam hubungannya dengan lingkungan atau sistim
lainnya.
mereka juga beroperasi antara berbagai
lapisan organisasi seperti lapisan pekerja dan lapisan managemen bawah, antara
managemen bawah dan lapisan managemen
madya dsb.
lingkungan/sistim
lain/subsistim 1
|
komponen batas
dari subsistim/ subsistim 2
|
sistim/
subsistim 2
|
masaukan
|
proses
|
keluaran/masukan
|
pelamar atau tenaga kerja
|
seleksi dan penempatan
|
tenaga kerja yang memenuhi syarat
|
tujuan/sasaran
seleksi tenaga kerja adalah:
suatu rekomendasi atau suatu keputusan
untuk menerima atau menolak seseorang calon untuk pekerjaan tertentu
berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan2 dari calon untuk menjadi tenaga
kerja yang berhasil pada pekerjaannya.
tugas
seleksi:
menilai sebanyak mungkin calon untuk
memilih seorang atau sejumlah orang yang paling memenuhi persyaratan pekerjaan
yang telah ditetapkan semula.
tujuan/sasaran
penempatan:
suatu rekomendasi atau keputusan untuk
mendistribusikan para calon pada pekerjaan yang berbeda-beda berdasarkan suatu
dugaan tentang kemungkinan2 dari calon untuk berhasil pada setiap pekerjaan
yang berbeda.
tugas
penempatan.
untuk menilai para calon dan untuk
mencocokkan kualifikasi mereka dengan persyaratan yang telah ditetapkan semula
dari setiap pekerjaan.
metoda
seleksi tenaga kerja
penggunaan formulir lamaran kerja dalam
seleksi tenaga kerja
analis pekerjaan (lihat handout)
penilaian karya
penilaian prestasi
penimbangan unjuk kerja
performance appraisal
merupakan proses penilaian dari ciri2 kepribadian,
perilaku kerja dan hasil kerja seorang, yang dianggap menunjang untjuk
kerjanya, yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan
tentang tindakan2 terhadapnya dibidang ketenagakerjaan..
tenaga kerja mempunyai interaksi dengan lingkungan
kerjanya, lingkungan kerja fisik dan sosial .ini terlihat pada:
1. kepribadian tenaga kerja yang dibawa
kedalam sistim organisasi kerjanya
2. perilakun tenaga kerja pada pekerjaannya
yang merupakan hasil interaksi antara kepribadian dan lingkungan kerjanya yang
berlangsung selama ia bekerja
3. capaian atau prestasi tenaga kerja yang
merupakan keluaran dari tenaga kerja
mengukur unjuk kerja seseorang dapat dilakukan
berdasarkan:
A.
hasil atau produk kerja
B.
perilaku pekerjaan
C.
ciri2 kepribadian
D.
gabungan ketiga kategori
bordman dan melnick (1990) mengusulkan satu
rumusan tentang produktivitas:
pri = tbi x qi
productivity
rating index (pri),
tbi = time based
index
qi = quality index
tbi = et:at
tbi ,
merupakan ukuran untuk kuantitas
et= waktu yang diperkirakan untuk penyelesaian
tugas
at = waktu
aktual untuk menyelesaikan tugas
untuk kualitas atau mutu indikatornya
merupakan sasaran2 dari keandalan, biaya
per tugas, eloquence (makin sedikit unsur yang digunakan dalam penyelesaian
makin baik), spin-offs dan perbandingan antara biaya dan kemaslahatan (cost/benefit
ratio).
nilai yang diberikan untuk mutu hanya 3.
nilai 0 dibeikan jika sasaran kualitas tidak
tercapai, 1 jika sasaran kualitas dicapai dan 2 jika sasaran kualitas
dilampauai.
mengkuantifikasi hasil kerja biasanya dilakukan
berdasarkan bentuk penimbangan karya yang digunakan dalam sistim managemen
berdasarkan sasaran atau mbo.
teknik lain ialah dengan menggunakan perilaku
pekerjaan sebagai unsur untuk dinilai.
dasarnya ialah bahwa perilaku pekerjaan yang
efektif, yaitu perilaku yang mengarah ke ketercapainya hasil yang
diharapkan/perilaku yang tidak efektif bahkan perilaku yang justru menimbulkan
kerugian.
ciri2 kepribadian juga dapat menjadi dasar dalam
penilaian karya, karena dianggap perlu dimiliki oleh karyawan agar ia dapat
berhasil
contohnya kepemimpinan, kecermatan, inisiatif
stabilitas emosi dsb.
kegiatan penimbangan karya biasanya dilakukan pada
akhir masa perioda penimbangan yangn pada umumnya berlangsung satu tahun
fungsi penilaian karya sebagai sistim kendali,
ysaiyu mengandalikan, mengarahkan serta memantau perilaku tenaga kerja,
sedangkan tujuan perusahaan duharapkan dapat tercapai melalui pelaksanaan
pekerjaan dari tenaga kerja.
manfaat penilaian karya untuk:
organisasi
|
tenaga kerja
|
manager./ata-san penimbang
|
sehub.dgn tujuan dan strategi org.
|
balikan
berdasarkan asas keadilan
|
dpt berkomu-nikasi dgn staf/bawahan
|
memberi data:
-tenaga kerja berbakat
-bidang yang produktivitas perlu diting-katkan
|
wahana utk merencanakan masa depan
|
memotivasi
tenaga kerja
|
|
|
mempererat
hubungan
|
tujuan penimbangan karya (cascio 1989)
berorientasi kemasa lalu dan masa depan serta kepentingannya untuk berbagai
pihak
pihak
|
orientasi masa lalu
|
orientasi masa depan
|
tenaga kerja
|
data tentang kekuatan dan kelemahan da-lam jangka waktu terten-tu
|
data penimba-ngan karya untuk pengam-bilan keputu-san tenaga kerja
dimasa yad.
|
organisasi kerja
|
membantu mendiagnosis masalah2
organisasi
|
untuk mengab-sahkan test untuk seleksi dan untuk ke-absahan
pera-malan
|
teknik2 penimbangan
karya
i. teknik2
relatif/nisbi
a. group order ranking b.
individual ranking
c.
paired comparison
A.
penggolongan dapat
‘sangat baik’, ‘baik’ ‘kurangt’ atau ‘sangat kurang’ mis. dengan
perbandingan 10%, 20%, 40%, 20% dean 10%.
kebaikan:
mencegah
timbulnya kesalahan konstan atau hanya dalam satu kelompok saja.
kelemahannya:
kalau yang
ditimbang sedikit, maka semua bisa masuk dalam satu kelompok, baik semua
(leniency), sedang semua (central tendency) atau buruyksemua (strictness) dan orang yang dinilai baik karena
dibandingkan dengan kelomok lain yang sangat baik , maka ia yang paling buruk.
B.
berdasarkan penilaian
umum dari penilai menetapkan urutan tenaga kerja dari yang paling baik ke yang
paling tidak baik.
C.
setiap tenaga kerja
dibandingkan dengan setiap tenaga kerja lainnya dan ditentukai dengan
pasangannya. jumlah pasangan yang dibandingkan ialah: [ n x (n-1)] : 2
n
= jumlah tenaga kerja yang ditimbang.
jika
jumlah pasangan yang akan dinilai, maka hasilnya 15 dan jika seorang dinilai
lebih baik (>) dari pasangannya maka nilainya 3, jika sama (=) nilainya 2
dan jika lebih rendah (<) nilainya 1.
|
ali
|
bob
|
cici
|
didi
|
evi
|
fifi
|
|
ali
|
|
=2
|
>3
|
=2
|
<1
|
=2
|
10
|
bab
|
=2
|
|
=2
|
=2
|
<1
|
=2
|
9
|
cici
|
<1
|
=2
|
|
=2
|
<2
|
=2
|
8
|
didi
|
=2
|
=2
|
=2
|
|
<1
|
<1
|
8
|
evi
|
>3
|
>3
|
>3
|
>3
|
|
=2
|
14
|
fifi
|
=2
|
=2
|
=2
|
>3
|
=2
|
|
11
|
kebaikan:
sama dengan teknik relatif lainnya
kelemahannya:
kalau jumlah tenaga kerja yang harus
dinilai besar maka akan ada banyak pasangan
ii.
teknik2 absolut
dasarnya tidak ada
perbandingan antar tenaga kerja (robbins, 1982).
a. essay appraisal b.
critical
incident appraisal
c.grapghic d.
behavior anchoring
rating scale rating scale
A.
essay appraisal/ penimbangan karangan.
penimbang
membuat kjarangan tertulis berisikan kekuatan dan kelemahan prestasi tenaga
kerja yang lalu, saran2 perbaikan dan
peningkatan.
kebaikan:
bentuknya
sederhana
kelemahannya:
karena tidak
berstruktur, maka hasih dari berbagai penilai akan bervariasi dalam hal panjang
dan isi, hingga tenaga kerja sukar diperbandingkan.
penilai
memiliki kepandaian menulis yang
berbeda.
B.
critical incident appraisal/ penimbangan peristiwa penting.
pokok perhatian ialah pada teknik perilaku kunci/inti yang membedakan tenaga
kerja melakukan tugasnya dengan efektif dibanding dengan tenaga kerja lainnya
yang tidak melakukan tugasnya dengan efektif.
perilaku yang
dinilai harus dapat diukur dan dinilai dan bukan merupakan ciri kepribadian
yang samar2.
kebaikan:
*yang
ditimbang adalah perilaku efektif.
*dari
seperangkat peristiwa yang penting dapat diteliti mana perilaku yang sudah baik
dan mana yang bukan dan mana yang memerlukan pengembangan.
kelemahan:
·
penilai harus secara teratur menulis peristiwa2 penting dan
ini menuntut waktu
·
karena tidak dapat
dikuantifikasikan tidak dapat digunakan dalam perbandingan.
D.
rating scales/skala
pengharkatan grafis.
teknik ini paling sering digunakan.
dapat digunakan untuk menimbang faktor2 pelaksanaan pekerjaan seperti kerja
sama, loyalitas, keterandalan, pengetahuan tentang pekerjaan, kualitas dan
kuantitas pekerjaan.
ciri2 tidak boleh bersifat
abstrak/harus dapat disebut dalam perilaku khusus yang dapat diamati dan
diukur.
setiap faktor mempunyai skala yang
sama, yang bervariasi antara empat dan enam, dalam bentuk kotak2 atau huruf
b,c,s,k atau angka 4,3,2,1.
kebaikan:
*teknik ini memakan banyak waktu untuk
dikembangkan dan untuk digunakan.
*dapat dibuat analisis dan
perbandingan kuantitatif
kelemahannya.
* faktor2 yang harus dinilai sering
abstrak dan ambigious
*faktor2 yang harus dinilai sering
dirasakan tidak berhubungan dengan
keberhasilan dalam pekerjaan.
E.
behaviour anchoring
rating scale/ skala pengharkatan perilaku yang dijangkarkan.
teknik ini mengkombinasikan skala
pengharkatan grafis dengan penilaian peristiwa penting.
bedanya dengan skala pengharkatan
grafis, pekerjaan diuraikan dalam beberapa demensi, dan tidak dalam faktor2
pelaksanakan pekerjaan.
untuk setiap demensi disusun
skala dan pada setiap jangkar dari skala
ditulis perilaku tertentu yang khas untuk suatu pekerjaan.
perilaku tersebut diperoleh melalui
teknik peristiwa penting dan disusun melalui harkat/nilai efektivitasnya yang
berbeda-beda.
kebaikan:
*yang ditimbang merupakan perilaku
efektif
*dari skala tiap demensi pekerjaan
dapat dinilai mana perilaku yang sudah benar/baik mana yang memerlukan
pengembangan dan peningkatan.
dapat dibuat analisis dan perbandingan
kuantitatif.
kelemahan:
*proses pengembangan skala
pengharkatan nperilaku yang dijangkarkan menurut waktu dan biaya.
*berlaku untuk satu jenis pekerjaan.
untuk pekerjaan lain perlu dikembangkan skala tersendiri.
iii. teknik berorientasi pada
keluaran.
dasarnya berupa sasaran2 yang harus
dicapai dalam jangka waktu tertentu. teknik ini merupakan bagian dari managemen
berdasarkan sasaran (management by objectives/mbo)
tahapan yang harus dicapai dalam mbo:
1.
tahap penetapan
tujuan, pada tingkat perorangan, atasan bersama bawahan menentukan tujuan dari
bawahan.
2.
tahap perencanaan
aksi, bawahan membuat suatu rencana untuk mencapai sasaran2 perorangannya, yang
kemudian didiskusikan dengan atasannya sampai mencapai kesepakatan.
3.
tahap kendali diri
mengacu pada pengukuran dan pemamtauan secara sistematis dari pelaksanaan
pekerjaan oleh tenaga kerja sendiri dan dibicarakan ber-sama2 dengan atasan
4.
tahap peninjauan
kembali dimana secara periodik atasan dan bawahan ber-sama2 menilai sejauh mana
sasaran perorangan perlu ditetapkan kembali.
kebaikan:
·
penekanan ialah pada orientasi hasail
·
menimbulkan moivasi
karena tenaga kerja tahu secara jelas apa yang diharapkan darinya.
·
ada suatu keterikatan
dengan usaha pencapaian tujuan/ sasaran perorangan karena berperan serta secara
aktif dalam menentukan sasaran.
kelemahan:
tidak efektif dilingkungan managemen
yang kurang percaya pada tenaga kerjanya,dan dimana managemen mengambil
keputusan secara otoriter dan mendasarkan diri pada kendali dari luar dan
dimana tenaga kerjanya bersifat independen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar