Rabu, 21 November 2012

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI




MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
DISUSUN OLEH:
Kelompok
Akbar Robi Salam     (10350006)


FAKULTAS USHULLUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
 2012








 




KATA PENGANTAR
Assalammu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kadang kala manusia dalam mengarungi bahtera hidupnya selalu menemui persoalan, misalnya menemui kesulitan ekonomi, kegagalan dalam mencapai tujuan, seringkali bermalas-malasan, kurang kewibawaan, kurang disukai orang banyak, bahkan kadang kala jiwa terancam. Untuk semua itu hendaklah di hadapi dengan penuh ketaqwaan
Dan tawakal kepada Allah, bukan di hadapi dengan jalan yang menyimpang dari ajaran agama.
Oleh sebab itu kami menyajikan makalah kami ini dengan harapan dapat membantu kawan-kawan, untuk mengetahui hubungan antara sholat dhuha  kaitan dengan motivasi belajar, fikiran, dan juga tingkah laku kita selama ini . 
Dan kami mengucapkan kepada teman-teman apabila dalam penyajian hasil observasi ini terdapat kekurangan atau kesalahan, kiranya teman-teman untuk memberikan kritik dan saran demi lebih sempurnanya laporan yang kami buat ini.  Terimakasih.
Wassalam Mualaikum Warohmatullahhi Wabarohkatuh
Palembang,      oktober 2012 

Akbar Robi Salam




BAB I
PENDAHULUAN

Sebagai kita telah maklum bahwa ilmu pengetahuan merupakan suatu hasil penelitian yang sistematik atas fakta-fakta mengenai bidang0bidang tertentu.
Pada ahli sosiologi mempelajari struktur-struktur dan proses-proses kehidupan sebagai suatu keseluruhan, dan karenanya memerlukan suatu pendekatan yang berlainan dari pada ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang dikaitkan dengan satu dan lain aspek kehidupan sosial yang terbatas.[1][1]
Kita tahu sosiologi merupakan suatu ilmu yang masih muda, walau telah mengalami perkembangan yang cukup lama. Sejak manusia mengenal kebudayaan dan peradaban, masyarakat manusia sebagai proses pergaulan hidup.[2][2]

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Perkembangan Sosiologi
Kata sosiologi pertama digunakan oleh Auguste Comte orang Prancis pada tahun 1838 dalam bukunya yang berjudul “Positive Philosophy” hingga Comte umumnya dianggap bapak sosiologi.
Seorang warga negara Prancis bernama Herbert Spencer pada tahun 1978 mengembangkan teori yang diberi nama “Evolusi Sosial” dimana setelah teori tersebut diterima masyarakat kemudian di tolak, namun sekarang diterima kembali dalam bentuk yang berbeda, Spencer menggunakan teori Darwin dalam masyarakat manusia.
Kemudian pada tahun 1883, seorang Amerika yang bernama Laster Word menerbitkan sebuah buku berjudul Dynamic Sociology didalam buku itu menganjurkan suatu kemajuan sosial melalui aksi sosial yang dibimbing oleh ahli sosiologi.
Pada tahun 1895 Emile Dukheim menerbitkan buku “Rules of Sociological Metodologi of Sociological method yang menguraikan metodologi tentang bunuh diri pada berbagai kelompok masyarakat atau penduduk memang Dukheim adalah salah satu pelapor terkemuka dalam mengembangkan sosiologi.
Max Weber 1864-1920 percaya bahwa metode-metode yang digunakan dalam ilmu pengetahuan alam tidak bisa digunakan untuk menguji persoalan dalam ilmu sosial.
Pada tahun 1890-an mata pelajaran sosiologi mulai diberi diberbagai universitas. Pada tahun 1895 jurnal sosiologi Amerika mulai diterbitkan pada tahun 1909 didirikan American Sociological Industrialisasi.[3][3]

B.     Studi Sosiologi
Pentingnya kita mempelajari sosiologi karena dengan sosiologi kita bisa memperoleh suatu pandangan mengenai lingkungan sosial dan sekaligus bisa meneliti golongan atau masyarakat disekitar kita yang jarang atau bahkan tidak pernah kita kenal. Sasaran utama sosiologi adalah untuk meramalkan dan mengendalikan tingkah laku.

C.    Sosiologi dan Ilmu Pengetahuan Lainnya
Pada umumnya ilmu pengetahuan dibagi menjadi dua yaitu cabang ilmu-ilmu alam ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu dan banyak dikaitkan dengan studi fenomena fisik sedangkan ilmu-ilmu sosial lebih merupakan study perilaku manusia dalam arti yang luas.

D.    Metode Penyelidikan Ilmiah.
Langkah-langkah penelitian kemasyarakatan berikut adalah:
1.      Perumusan hipotesa
2.      Kerangka Riset
3.      Pengumpulan Data
4.      Analisa Data
5.      Kesimpulan.[4][4]

E.     Pembagian-Pembagian Sosiologi
Ada enam bagian yang merupakan garis besar dalam sosiologi dan ada tiga tahapan studi sosiologi yakni:
Tahapan-tahapan tersebut adalah:
-          Sifat dasar manusia dan perkembangannya
-          Interaksi manusia dan hubungannya
-          Penyesuaian bersama dalam lingkungan
Adapun pembagiannya dalam sosiologi, yaitu:
1.      Mensosialisasikan individu
2.      Kelemahan-kelemahan sosial
3.      Kesukuan dan kultur
4.      Ekologi manusia
5.      Masalah-masalah sosial.
Sosiologi yang berasal dari kata Latin Socius yang berarti ”Kawan” dan kata Yunani logos yang berarti ”Kata” atau ”Berbicara”. Jadi sosiologi berarti ”Berbicara mengenai masyarakat”.
Sosiologi jelas merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya adalah sebagai berikut:
1.      Sosiologi bersifat empiris
2.      Sosiologi bersifat teoritis
3.      Sosiologi bersifat kumulatif
4.      Sosiologi bersifat nonetis.[5][5]
Aguste Comte yang pertama memakai istilah sosiologi adalah orang pertama yang membedakan antara ruang lingkup dan isi sosiologi dari ruang lingkup dan isi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.[6][6]

F.     Hakikat Sosiologi
Sosiologi adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial manusia. Jadi ilmu sosiologi adalah yang berusaha mencari tahu tentang hakekat dan sebab-sebab dari berbagai pola pikiran dan tindakan manusia yang teratur dan dapat berulang. Secara konvensional dibedakan dua tipe penting sosiologi. Sosiologi makro dan sosiologi mikro. Sosiologi mikro menyelidiki berbagai pola fikiran dan perilaku muncul dalam kelompok-kelompok yang relatif berskala kecil sebaliknya sosiologi makro mempersembahkan segala usahanya untuk mengkaji berbagai pola sosial berskala besar.
Dalam sosiologi kita memerlukan strategi teoritis dan teori. Strategi teoritis adalah serangkai konsep dan prinsip yang sangat abstrak sedangkan teori menyajikan aplikasi konsep dan prinsip ini kepada gejala tertentu.
Max Weber, mempercayai bahwa metode-metode yang digunakan dalam ilmu pengetahuan alam yang tidak bisa digunakan untuk menguji persoalan dalam ilmu sosial.
Dalam sosiologi kita dapat mengenal mobilitas sosial yaitu dapat ditunjukkan pada perpindahan individu dari satu status sosial ke status sosial lainnya.
Dalam mempelajari sosiologi sasaran utama yang dicapai adalah untuk mengendalikan tingkah laku seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.[7][7]

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Sosiologi pertama digunakan oleh Auguste Comte orang Prancis pada tahun 1838 dalam bukunya yang berjudul “Positive Philosophy” hingga Comte umumnya dianggap bapak sosiologi.
Ada enam bagian yang merupakan garis besar dalam sosiologi dan ada tiga tahapan studi sosiologi yakni:
Tahapan-tahapan tersebut adalah:
-          Sifat dasar manusia dan perkembangannya
-          Interaksi manusia dan hubungannya
-          Penyesuaian bersama dalam lingkungan
Adapun pembagiannya dalam sosiologi, yaitu:
1.      Mensosialisasikan individu
2.      Kelemahan-kelemahan sosial
3.      Kesukuan dan kultur
4.      Ekologi manusia
5.      Masalah-masalah sosial.





DAFTAR PUSTAKA

G. Kartasapoertra, Sosiologi Umum, Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987

Soejana Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Bruce. J. Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Rineka Cipta tahun 1992

Stephen, K. Sanderson, Sosiologi Makro, Jakarta: Rajawali 1993





[1][1] G. Kartasapoertra, Sosiologi Umum, Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987, h.3

[2][2] Soejana Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, h.2
[3][3] Bruce. J. Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Rineka Cipta tahun 1992, h.27.
[4][4] Bruce. J. Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Rineka Cipta tahun 1992, h.102
[5][5] Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, h.30

[6][6] G. Karta Sapoertra, Sosiologi Umum, Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987, h.5-6
[7][7] Stephen, K. Sanderson, Sosiologi Makro, Jakarta: Rajawali 1993, h.23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar