MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
DISUSUN OLEH:
Kelompok
Akbar Robi Salam
(10350006)
FAKULTAS
USHULLUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM
INSTITUTE
AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2012
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaykum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Kadang kala manusia dalam mengarungi bahtera hidupnya selalu
menemui persoalan, misalnya menemui kesulitan ekonomi, kegagalan dalam mencapai
tujuan, seringkali bermalas-malasan, kurang kewibawaan, kurang disukai orang
banyak, bahkan kadang kala jiwa terancam. Untuk semua itu hendaklah di hadapi
dengan penuh ketaqwaan
Dan tawakal kepada Allah, bukan di hadapi dengan jalan yang
menyimpang dari ajaran agama.
Oleh sebab itu kami menyajikan makalah kami ini dengan
harapan dapat membantu kawan-kawan, untuk mengetahui hubungan antara
sholat dhuha kaitan dengan motivasi belajar, fikiran, dan juga tingkah laku
kita selama ini .
Dan kami mengucapkan kepada teman-teman apabila dalam
penyajian hasil observasi ini terdapat kekurangan atau kesalahan, kiranya teman-teman
untuk memberikan kritik dan saran demi lebih sempurnanya laporan yang kami buat ini. Terimakasih.
Wassalam Mualaikum Warohmatullahhi
Wabarohkatuh
Palembang, oktober 2012
Akbar Robi Salam
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai kita telah maklum bahwa ilmu pengetahuan merupakan
suatu hasil penelitian yang sistematik atas fakta-fakta mengenai bidang0bidang
tertentu.
Pada ahli sosiologi mempelajari struktur-struktur dan
proses-proses kehidupan sebagai suatu keseluruhan, dan karenanya memerlukan
suatu pendekatan yang berlainan dari pada ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang
dikaitkan dengan satu dan lain aspek kehidupan sosial yang terbatas.[1][1]
Kita tahu sosiologi merupakan suatu ilmu yang masih muda,
walau telah mengalami perkembangan yang cukup lama. Sejak manusia mengenal
kebudayaan dan peradaban, masyarakat manusia sebagai proses pergaulan hidup.[2][2]
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Sosiologi
Kata sosiologi pertama digunakan oleh Auguste Comte orang
Prancis pada tahun 1838 dalam bukunya yang berjudul “Positive Philosophy”
hingga Comte umumnya dianggap bapak sosiologi.
Seorang warga negara Prancis bernama Herbert Spencer pada
tahun 1978 mengembangkan teori yang diberi nama “Evolusi Sosial” dimana setelah
teori tersebut diterima masyarakat kemudian di tolak, namun sekarang diterima
kembali dalam bentuk yang berbeda, Spencer menggunakan teori Darwin dalam
masyarakat manusia.
Kemudian pada tahun 1883, seorang Amerika yang bernama
Laster Word menerbitkan sebuah buku berjudul Dynamic Sociology didalam buku itu
menganjurkan suatu kemajuan sosial melalui aksi sosial yang dibimbing oleh ahli
sosiologi.
Pada tahun 1895 Emile Dukheim menerbitkan buku “Rules of
Sociological Metodologi of Sociological method yang menguraikan metodologi
tentang bunuh diri pada berbagai kelompok masyarakat atau penduduk memang
Dukheim adalah salah satu pelapor terkemuka dalam mengembangkan sosiologi.
Max Weber 1864-1920 percaya bahwa metode-metode yang
digunakan dalam ilmu pengetahuan alam tidak bisa digunakan untuk menguji
persoalan dalam ilmu sosial.
Pada tahun 1890-an mata pelajaran sosiologi mulai diberi
diberbagai universitas. Pada tahun 1895 jurnal sosiologi Amerika mulai
diterbitkan pada tahun 1909 didirikan American Sociological Industrialisasi.[3][3]
B. Studi Sosiologi
Pentingnya kita mempelajari sosiologi karena dengan
sosiologi kita bisa memperoleh suatu pandangan mengenai lingkungan sosial dan
sekaligus bisa meneliti golongan atau masyarakat disekitar kita yang jarang
atau bahkan tidak pernah kita kenal. Sasaran utama sosiologi adalah untuk
meramalkan dan mengendalikan tingkah laku.
C. Sosiologi dan Ilmu Pengetahuan
Lainnya
Pada umumnya ilmu pengetahuan dibagi menjadi dua yaitu
cabang ilmu-ilmu alam ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu dan banyak dikaitkan dengan
studi fenomena fisik sedangkan ilmu-ilmu sosial lebih merupakan study perilaku
manusia dalam arti yang luas.
D. Metode Penyelidikan Ilmiah.
Langkah-langkah penelitian kemasyarakatan berikut adalah:
1. Perumusan hipotesa
2. Kerangka Riset
3. Pengumpulan Data
4. Analisa Data
E. Pembagian-Pembagian Sosiologi
Ada enam bagian yang merupakan garis besar dalam sosiologi
dan ada tiga tahapan studi sosiologi yakni:
Tahapan-tahapan tersebut adalah:
- Sifat dasar manusia dan
perkembangannya
- Interaksi manusia dan hubungannya
- Penyesuaian bersama dalam lingkungan
Adapun pembagiannya dalam sosiologi, yaitu:
1. Mensosialisasikan individu
2. Kelemahan-kelemahan sosial
3. Kesukuan dan kultur
4. Ekologi manusia
5. Masalah-masalah sosial.
Sosiologi yang berasal dari kata Latin Socius yang berarti
”Kawan” dan kata Yunani logos yang berarti ”Kata” atau ”Berbicara”. Jadi
sosiologi berarti ”Berbicara mengenai masyarakat”.
Sosiologi jelas merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah
masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena
telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya adalah
sebagai berikut:
1. Sosiologi bersifat empiris
2. Sosiologi bersifat teoritis
3. Sosiologi bersifat kumulatif
Aguste Comte yang pertama memakai istilah sosiologi adalah
orang pertama yang membedakan antara ruang lingkup dan isi sosiologi dari ruang
lingkup dan isi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya.[6][6]
F. Hakikat Sosiologi
Sosiologi adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial
manusia. Jadi ilmu sosiologi adalah yang berusaha mencari tahu tentang hakekat
dan sebab-sebab dari berbagai pola pikiran dan tindakan manusia yang teratur
dan dapat berulang. Secara konvensional dibedakan dua tipe penting sosiologi.
Sosiologi makro dan sosiologi mikro. Sosiologi mikro menyelidiki berbagai pola
fikiran dan perilaku muncul dalam kelompok-kelompok yang relatif berskala kecil
sebaliknya sosiologi makro mempersembahkan segala usahanya untuk mengkaji
berbagai pola sosial berskala besar.
Dalam sosiologi kita memerlukan strategi teoritis dan teori.
Strategi teoritis adalah serangkai konsep dan prinsip yang sangat abstrak
sedangkan teori menyajikan aplikasi konsep dan prinsip ini kepada gejala
tertentu.
Max Weber, mempercayai bahwa metode-metode yang digunakan
dalam ilmu pengetahuan alam yang tidak bisa digunakan untuk menguji persoalan
dalam ilmu sosial.
Dalam sosiologi kita dapat mengenal mobilitas sosial yaitu
dapat ditunjukkan pada perpindahan individu dari satu status sosial ke status
sosial lainnya.
Dalam mempelajari sosiologi sasaran utama yang dicapai
adalah untuk mengendalikan tingkah laku seseorang dalam kehidupan
bermasyarakat.[7][7]
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sosiologi pertama digunakan oleh Auguste Comte orang Prancis
pada tahun 1838 dalam bukunya yang berjudul “Positive Philosophy” hingga Comte
umumnya dianggap bapak sosiologi.
Ada enam bagian yang merupakan garis besar dalam sosiologi
dan ada tiga tahapan studi sosiologi yakni:
Tahapan-tahapan tersebut adalah:
- Sifat dasar manusia dan
perkembangannya
- Interaksi manusia dan hubungannya
- Penyesuaian bersama dalam lingkungan
Adapun pembagiannya dalam sosiologi, yaitu:
1. Mensosialisasikan individu
2. Kelemahan-kelemahan sosial
3. Kesukuan dan kultur
4. Ekologi manusia
5. Masalah-masalah sosial.
DAFTAR PUSTAKA
G.
Kartasapoertra, Sosiologi Umum, Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987
Soejana
Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Bruce.
J. Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Rineka Cipta tahun
1992
Stephen,
K. Sanderson, Sosiologi Makro, Jakarta: Rajawali 1993
[1][1]
G. Kartasapoertra, Sosiologi Umum, Jakarta:
PT. Bina Aksara, 1987, h.3
[2][2]
Soejana Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, h.2
[3][3]
Bruce. J. Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta:
PT. Rineka Cipta tahun 1992, h.27.
[4][4]
Bruce. J. Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta:
PT. Rineka Cipta tahun 1992, h.102
[5][5]
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, h.30
[6][6]
G. Karta Sapoertra, Sosiologi Umum, Jakarta:
PT. Bina Aksara, 1987, h.5-6
[7][7]
Stephen, K. Sanderson, Sosiologi Makro, Jakarta:
Rajawali 1993, h.23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar