Perkembangan Psikologi Industri dan Organisasi
Di Indonesia dan Internasional
Dalam perjalanannya
sebagai sebuah ilmu, Psikologi telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan
organisasi atau perusahaan. Teori, hasil penelitian dan teknik-teknik atau
metode tentang perilaku organisasi telah banyak diaplikasikan oleh perusahaan
dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas. Para lulusan Psikologi yang
berkarir dalam dunia bisnis juga telah banyak menunjukkan peranan penting
mereka dalam pengembangan sumber daya manusia di perusahaan-perusahaan tempat
mereka bekerja.psikologi dalam pengertian umum adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah-laku
manusia. Bagi orang awam bujang-blagak seringkali Psikologi disebut dengan ilmu
jiwa karena berhubungan dengan hal-hal psikologis/kejiwaan. Sama seperti
ilmu-ilmu yang lain, maka Psikologi memiliki beberapa sub bidang seperti
Psikologi Pendidikan, Psikologi Klinis, Psikologi Sosial, Psikologi
Perkembangan, Psikologi Lintas Budaya, Psikologi Industri & Organisasi,
Psikologi Lingkungan, Psikologi Olahraga, dan Psikologi Anak & Remaja. Dari
beberapa sub bidang tersebut Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) merupakan
bidang khusus yang memfokuskan perhatian pada penerapan-penerapan ilmu
Psikologi bagi masalah-masalah individu dalam perusahaan yang secara khusus
menyangkut penggunaan sumber daya manusia dan perilaku organisasi.
Dari tulisan yang
dipaparkan ini nanti akan kita bahas lebih lanjut tentang perkembangan dari
pada Psikologi Industri dan Organisasi itu sendiri berdasarkan awal
perkembangan hingga akbar robi salam sekarang menjadi sebuah disiplin ilmu baru
bagian dari ilmu psikologi beserta sosok dibalik berlangsungnya perkembangan
ilmu itu.
Tahun-tahun dini Psikologi
industri
Relative ke sains-sains
yang lain dan di bidang-bidang lain dalam lapangan psikologi, psilologi I/O
mempunyai sejarah pendik. Seperti studi formal organisasi, ilmu ini baru mulai
pada pergantian abad yang lalu (Wren,1987). Dalam hari-hari awal itu, cabang
ilmu ini disebut semata-mata psikologi industri dan lingkupnya cukup jauh lebih
sempit dari pada definisi dalam Specialty Guidelines (APA,1981).
Induk psikologi
industri dalam seprtiga pertama abad 20 mungkin disimpulkan oleh judul dari
satu buku ajar terdini dalam bidang itu : Psychology of Industrial Efficiency
(Psikologi Efisiensi Industri, Munsterberg.1931). seperti dusarankan oleh judul
ini, psikolog zaman akbar robi salam dulu sangat memprihatinkan efisiensi dalam
tempat kerja. Mereka yakin bahwa merode seleksi karyawan, metode pelatihan,
serta strategi desain pekerjaan dan tata letak kerja yang lebih baik merupakan
kunci untuk akbar robi salam mencapai
efisiensi ini. Walter Dill Scott, seorang psikolog yang dilatih di Jerman akbar
robi salam dalam tradisi klasik, merupakan perintis dalam upaya-upaya ini
(Lynch,1968). Scott melakukan riset psikologi dalam bidang perikalanan, dalam
seleksi dan penempatan para juru jual, dan dalam menguji serta mengelompokkan
calon-calon perwira Angkatan Darat (Scott,1911a,b)
Penekanan mereka pada
efisiensi berarti bahwa kerja dari psikolog industri dini cenderung bersilang dan
dipengaruhi oleh kerja insinyur industri. Terutama relevan adalah asas-asas
analisis waktu dan studi gerakan, yang dikembangkan dan dipercanggih oleh
Frederick Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, dan yang lain-lain.
Pamrih praktis dari
psikolog industri dulu dipercepat oleh masuknya Amerika dalam Perang Dunia I
pada tahun 1918. kebutuhan militer akbar robi salam yang mendesak untuk
mengelompokkan dan menugasi sejumlah besar personil baru ke kerja perang yang
sesuai menuntut pengujian individu pada suatu skala baru. Data uji kecerdasan,
psikomotor, dan kepribadian yang dikumpulkan selama waktu ini memberikan bahan
untuk pengembangan uji coba untuk tahun-tahun berikutnya bagi mereka yang
berminat dalam pengukuran karakteristik manusia.
Tahap-Tahap Antara Perang Dunia : 1920-1940
Beberapa hal terjadi
dalam dasawarsa 1920-an dan 1930-an yang mengubah dunia kerja dan akhirnya
memperluas lingkup psikologi I/O. kurun waktu ini menyaksikan perkembangan yang
cepat dari unionisme Amerika Serikat. Dalam kurun waktu itu juga terjadi
Depresi Besar dan penerbitan studi-studi Hawthorne, meskipun dampak dari
peristiwa ini pada Psikologi I/O tidak segera dirasakan.
Tahun 1924 dimulai
suatu seri penelitian di Hawthirne, Illinois, di pabrik Western Elektric
Company. Penelitian ini mulai dengan mempelajari akibat dari aspek-aspek fisik
dari lingkungan kerja terhadap efisiensi pekerja. Para peneliti akbar robi
salam mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti : “Apakah akibat
terhadap produksi jika intensitas lampu penerangan ditingkatkan?”, “Apakah suhu
panas udara dan kelembapan mempengaruhi produksi?”, “Apa yang terjadi jika
diadakan jam-jam istirahat?”
Hasil dari kajian
Hawthirne sangat menakjubkan para peneliti dan para manajer pabrik Hawthorne.
Ditemukan bahwa kondisi social dan akbar robi salam psikologik dari lingkungan
kerja secara potensial mempunyai arti yang lebih penting daripada
kondisi-kondisi kerja fisik. Misalnya : mengubah intensitas lampu penerangan
dari sangat terang sampai hamper gelap tidak mengurangi taraf efisiensi dari
kelompok pekerjanya. Ada factor-faktor subtil yang bekerja sehingga menyebabkan
para pekerja dapat mempertahankan taraf produksinya yang asli dalam kondisi
kerja yang hamper gelap.
Hasil kajian tersebut
membuka lapangan baru untuk dieksplorasi. Hal-hal yang diteliti, yang
berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun, mencakup mutu akbar robi salam dan
corak penyeliaan (supervision), kelompok-kelompok informal antara pekerja,
sikap para tenaga kerja terhadap pekerjaannya, komunikasi dan hal-hal lainnya
yang sekarang diakui sebagai hal-hal yang mampu mempengaruhi, bahkan mampu
menentukan, efisiensi, motifasi dan kepuasan kerja para pekrja. Sejak itu
psikologi eksperimen akbar robi salam mempelajari masalah-masalah hubungan
antar manusia, semangat kerja dan motivasi secara lebih mendalam dan luas.
Bahkan eksperimen-eksperimen Hawthorne, sejauh hasil-hasilnya ternyata
menjangkau,tidak memperoleh perhatian yang meluas dari para psikolog kerika
laporan pertamanya muncul dalam tahun 1939. Amerika serikat memasuki Perang
Dunia II dalam tahun 1941 dan keprihatinan-keprihatinan yang sangat preaktis
mendapatkan prioritas puncak.
Psikologi Industri dan
Perang Dunia II
Seperti Perang Dunia I,
Perang Dunia II memberikan suatu ketegangan yang sangat besar pada
fungsi-fungsi personal militer. Orang-orang baru yang direkut dalam jumlah
besar harus diberi tugas sedemikian sehingga mereka akan akbar robi salam mampu menunjukkan kinerja kerja yang
memuaskan. Banyak yang harus dilatih dalam waktu yang sangat pendek untuk bisa
menggunakan peralatan yang sangat canggih. Di dalam negeri wanita pergi bekerja
untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh para suami, ayah, saudara
laki-laki dan teman mereka, organisasi sipil berteriak minta tolong dalam pelatihan
anggota angkatan kerja yang tidak berpengalaman ini.
Perang dunia II
menantang sumberdaya Psikologi industri, tantangan yang belum pernah ada
sebelumnya. Masalah seleksi, penempatan dan pelatihan, baik sipil maupun
militer, lebih besar, lebih rumit, dan lebih mendesak. Pada waktu yang sama,
kemajuan teknologi menciptakan suatu tuntutan kritisbagi psikolog untuk mampu
mengkoordinasikan kemampuan manusia dan kemampuan mesin.
Tidak semua psikolog
industri dalam paruh pertama abad 20 dilibatkan dengan masalah-masalah yang
tercipta oleh terlibatnya personil militer Amerika Serikat dalam konflik dunia,
namun tidaklah dapat disangkal bahwa akbar robi salam masalah-masalah ini
merupakan suatu rangsangan yang bermakna bagi pertumbuhan bidang itu dan bagi
kemajuan pengetahuan. Dalam wawancara-wawancaranya dengan 13 psikolog I/O yang
terkenal, Stagner (1981) mendapatkanbahwa perang merupakan pengaruh yang paling
banyak disebut dalam pemilihan karir.
Bidang kegiatan lain di
industri dimana teori, aturan dan prinsip psikologi umum diterapkan adalah
bidang pelatihan dan pengembangan. Bidang pelatihan dan pengembangan menjadi
penting artinya sewaktu Perang Dunia II berlangsung. Kekurangan akan tenaga
terampil menyebabkan perusahaan menggalakkan pelatihan dalam industri. Penerapan
dari prinsip-prinsip belajar sangat mempengaruhi efektivitas program-program
pelatihan.
Pada tahun 1960-an mulai penerapan psikologi di bidang penjualan berkembang dengan pesat. Perilaku manusia sebagai konsumen diteliti. Kebiasaan membeli dan proses pengambilan keputusan untuk membeli dikaji dan dicarikan aturan-aturan umum. Industri melalui kegiatan promosinya dengan menggunakan akbar robi salam berbagai ragam media kegiatan promosinya dengan menggunakan berbagai ragam media massa seperti media cetak (harian, majalah), media pendengaran (radio), media penglihatan dan pendengaran (TV,film), berusaha untuk mengambil hati konsumen. Penerapan teori, aturan dan prinsip-prinsip psikologi besar pengaruhnya dalam perencanaan kegiatan promosi tersebut.
Akhirnya pada waktu bersamaan para sarjana psikologi sebagai kelanjutan mendalami hubungan antamanusia dalam industri mulai mempelajari organisasi sebagai suatu keseluruhan. Mereka mempelajari struktur, iklim dan budaya dari berbagai macam organisasi., pola dan gaya dari komunikasinya, struktur social formal dan informal yang ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja.
Psikologi I/O Dewasa Ini
Pada tahun 1960-an mulai penerapan psikologi di bidang penjualan berkembang dengan pesat. Perilaku manusia sebagai konsumen diteliti. Kebiasaan membeli dan proses pengambilan keputusan untuk membeli dikaji dan dicarikan aturan-aturan umum. Industri melalui kegiatan promosinya dengan menggunakan akbar robi salam berbagai ragam media kegiatan promosinya dengan menggunakan berbagai ragam media massa seperti media cetak (harian, majalah), media pendengaran (radio), media penglihatan dan pendengaran (TV,film), berusaha untuk mengambil hati konsumen. Penerapan teori, aturan dan prinsip-prinsip psikologi besar pengaruhnya dalam perencanaan kegiatan promosi tersebut.
Akhirnya pada waktu bersamaan para sarjana psikologi sebagai kelanjutan mendalami hubungan antamanusia dalam industri mulai mempelajari organisasi sebagai suatu keseluruhan. Mereka mempelajari struktur, iklim dan budaya dari berbagai macam organisasi., pola dan gaya dari komunikasinya, struktur social formal dan informal yang ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja.
Psikologi I/O Dewasa Ini
Ketiga akar psikologi
I/O telah berkembang dengan agak terpisah menjelang Perang Dunia II, namun
sejak waktu itu ketiganya menjadi bersatu untuk menciptakan suatu disiplin
dengan suatu pangkalan luas. Kepada efisiensi industri dan masalah-masalah
seleksi/penempatan yang terkait telah ditambahkan rekayasa factor-faktor
manusia dan kepedulian psikologis yang dijadikan menonjol oleh eksperimen
Hawthorne. Kepedulian ini mencakup motivasi pekerja, kepuasan kerja,
kepemimpinan dan pengaruh kelompok pada perilaku pekerja secara individu.
Dewasa ini hanya
terdapat sedikit bidang yang menyentuh perilaku manusai atau memprihatinkan
organisasi-organisasi yang tidak diminati oleh psikolog I/O. di samping
masalah-masalah tradisional, mereka mempelajari penyalah gunaan obat oleh
pekerja, perilaku konsumen, jalan setapak karir masalah-masalah akbar robi
salam khusus dari pekerjaan meinoritas dan organisasi yang dimiliki minoritas,
dan sejumlah besar pertanyaan dan masalah lain.
Banyak psikolog I/O
dewasa ini melakukan riset mereka yang berkaitan dengan suatu lembaga akademis,
suatu pilihan yang telah menjadi makin lazim sejak akhir Perang Dunia II.
Bekerja dalam suatu lingkungan akademis memberikan rangsangan dari minat
teoritis dari rekan-rekan yang memburu jalur-jalur riset lain maupun dari
masalah-masalah praktis organisasi. Rangsangan ini telah membantu maupun
memperkuat sifat dasar mendua teoritis terapan dari psikologi I/O.
Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia
Psikologi sebagai ilmu baru dikenal dan dikembangkan di Indonesia sekitar tahun 1950-an. Ketika kemerdekaan Indonesia diakui secara resmi oleh akbar robi salam belanda akhir tahun 1949, terdapat kegiatan-kegiatan psikologis dengan menggunakan ts-tes psikologik yang dilakukan oleh :
a. Balai Psychototechnick dari Kementrian Pendidikan Pengajaran & Kebudayaan RI yang emngadakan seleksi siswa untuk masuk ke sekolah menengah kejuruan teknik serta pengukuran psikometris untuk keperluan penjurusan sekolah.
b. Pusat Psikologi Angkatan Darat Di Bandung yang menyelenggarakan seleksi dan penjurusan bagi para anggotanya berdasarkan pengukuran psikomertis.
Pada tanggal 3 Maret
1953, dibawah pimpinan Prof.Dr.Slamet Imam Santosso, didirikan Lembaga
Pendidikan Asisten Psikologi, dan Balai Psychotechniek dari Kementrian
Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI dilebur ke dalamnya manjadi bagian
Psikologi Kejuruan dan Perusahaan. Lembaga Pendidikan Psikologi Berkembang
menjadi Jurusan Psychologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia akbar robi
salam dan tahun 1960 menjadi Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia. Bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan
sekarang menjadi Bagian Psikologi Industri dan Organisasi. Psikologi Industri
yang merupakan cabang dari psikologi yang ketika itu hanya menerapkan
penggunaan tes dalam rangka seleksi dan penjurusan sekolah sejak itu berubah
menjadi ilmu yang dapat dikembangkan teorinya melalui penelitian-penelitian.
Tahun 1960 jurusan tersebut menjadi fakultas
Psikologi Universitas Indonesia, dengan psikologi Kejuruan dan Perusahaan
sebagai salah satu bagiannya.
Bagian ini kemudian menjadi jurusan Psikologi Industri dan Organisasi akbar robi salam. Pengembangan jurusan ini dipelopori oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran (1963), kemudian disusul oleh fakultas Psikologi UGM (1965).
Bagian ini kemudian menjadi jurusan Psikologi Industri dan Organisasi akbar robi salam. Pengembangan jurusan ini dipelopori oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran (1963), kemudian disusul oleh fakultas Psikologi UGM (1965).
Secara umum dapat
dikatakan bahwa kemungkinan-kemungkinan untuk mengembangkan psikologi dan
industri di Indonesia sebagai ilmu telah dikenal dan dipahami, tetapi
pelaksanaanya belum dapat dilakukan sepenuhnya.
Psikologi dan Industri
di Indonesia dewasa ini masih merupakan ilmu terapan dengan kegiatan utamanya
pada pelaksanaan pemeriksaan psikologis (yang secara popular dikenal dengan
“psikotes”) dengan tujuan seleksi dan penempatan, penyuluhan dan bimbingan
kejuruan dan pengembangan karir.
Sumber Referensi
Munarwan,
A.S. 1988. Psikologi Industri. Jakarta: Universitas Terbuka.
Munandar .,
A. S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.